
MALANG (Lenteratoday) - Kota Malang memasuki zona merah, sehingga wajib menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lanjutan, yang sekarang akrab disebut PPKM Level 4. Meski berganti nama, efektifitas PPKM Level 4 ini masih dipertanyakan, lantaran penyebaran Covid19 yang masih merajalela di Kota pelajar ini.
Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif, menjelaskan total pasien covid19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) mencapai 1.634 pasien. Namun angka tersebut hanyalah jumlah yang tercatat pada orang-orang yang melakukan PCR Swab.
“Pasien isoman yang masuk di catatan itu yang terkonfirmasi positif dengan swab PCR. Jumlahnya 1.634. Kalau swab PCR masuknya di new all record itu (NAR),” ujar Husnul pada awak media.
Saat ditanya perihal jumlah pasti pasien isoman yang meninggal dunia, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid19 ini menjelaskan, bahwa tidak ada data yang akurat, sebab data yang tercatat pada NAR hanyalah pasien yang sudah melakukan PCR Swab.
“Isoman itu ada dua, yang terpantau (terdaftar di NAR) swab PCR. Kedua yang isoman swab antigen itu, tapi masih belum terlaporkan ke Dinkes atau ke Puskesmas, sehingga dia mandiri, artinya tanpa memberi tahu ke RT/RW,” ujarnya melanjutkan.
Sedangkan pasien dalam pantauan yang berada dalam Rumah Sakit dan safe house saat ini berjumlah 436 orang. Bobolnya pemantauan pemerintah kota mencerminkan bahwa tidak ada transparansi data keberhasilan program PPKM Mikro.
Walikota Malang, Drs. Sutiaji sebelumnya dalam beberapa pernyataan mengatakan perlunya memperkuat PPKM Micro di tingkat RT/RW, sayangnya sejauh ini tidak ada data yang dilaporkan, terkait tingkat keberhasilan PPKM Mikro. (ree)