
MADIUN (Lenteratoday) - Walikota Madiun, Maidi akan memberikan bantuan beasiswa untuk anak sekolah yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19. Bantuan itu agar belajar anak tidak terganggu biaya. Sekaligus untuk menekan angka putus sekolah
Walikota Maidi menjelaskan, bahwa bantuan akan diberikan dalam bentuk beasiswa. Sehingga anak tidak perlu merasa terbebani biaya sekolah di tengah pandemi Covid-19.
"Perwal diubah anggaran ditambah. Anak korban Covid-19 akan diberi beasiswa. Sekolah harus jalan, kuliah tidak boleh putus. Sehingga yang sudah didata yang terdampak kita rengkuh semua,” jelas Maidi saat memimpin rapat dinas secara virtual bersama para OPD dan Kepala Sekolah, Senin (26/7/2021).
Teknis data anak yang akan mendapatkan beasiswa tersebut akan dikoordinir oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Beasiswa akan diberikan bagi yang duduk di bangku SD, SMP dan Kuliah.
"Kita inventarisasi melalui Dindik, yang masih sekolah di SD atau SMP di data, sekolah, alamat dimana kita bantu. Mereka harus kita besarkan. Mahasiswa ditinggal bapak atau ibunya kita beri beasiswa,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Utomo Sapto memaparkan bahwa terkait pelaksanaan pemberian beasiswa masih menunggu koordinasi lebih lanjut. Karena data yang dimiliki juga harus sesuai dengan data yang dimiliki Dinas Kesehatan dan BPBD.
"Kita masih koordinasi lagi nanti. Selain nunggu Perwal (peraturan walikota) juga masih harus koordinasi dengan Dinkes dan BPBD. Soalnya mereka yang punya anggaran," jelas Utomo kepada Lenteratoday, Senin(26/07/2021).
Utomo juga menjelaskan, bahwa bantuan tersebut bukan untuk siswa/siswi SMA. Karena kewenangan Daerah tingkat II Kota/Kabupaten hanya mengurus di tingkat SD, SMP dan Kuliah.
"Kalau untuk SMA kelihatannya enggak. Karena SMA kewenangannya Provinsi," tuturnya.
Pihaknya berjanji bahwa beasiswa dapat tepat sasaran. Sehingga anak-anak yang ditinggal orangtuanya akibat Covid-19 tidak merasa dikucilkan. Namun semakin semangat belajar karena tidak terbebani biaya pendidikan. (Ger)