03 April 2025

Get In Touch

Rekor, Dua Dasawarsa Megawati Nakhodai Parpol

Rekor, Dua Dasawarsa Megawati Nakhodai Parpol

Megawati Soekarnoputri kembali dipilih secara aklamasi olehpengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai ketua umum PDI Perjuangan untuk masaperiode 2019-2024. Ini menjadi sejarah dan rekor tersendiri bagi dunia politikIndonesia. Mega berhasil menduduki kursi nomor satu sebuah partai politik(parpol) dalam waktu terlama, yaitu dua dasawarsa (20 tahun).

Megawati Soekarnoputri merupakan putri proklamatorkemerdekaan Indonesia yang juga presiden pertama, Soekarno. Megawati lahir di Jogjakarta,23 Januari 1947, saat Indonesia tengah berperang melawan Sekutu yang inginmerebut kembali kemerdekaan.

Megawati mulai terjun ke dunia politik pada tahun 1986. Taklama setelah itu, ia terpilih sebagai Ketua Umum PDI tahun 1993. Megawatikemudian memisahkan diri dengan PDI dan mendirikan PDIP pada tahun 1999. Megawatilalu menjadi presiden Republik Indonesia ke-5 menggantikan Abdurrahman Wahidatau Gus Dur.

Dengan dikukuhkannya Megawati dalam Kongres ke-V PDIP diDenpasar, Bali,maka ia akan menjadi ketua umum terlama yang memimpin partaiyaitu sekitar 20 tahun.

Perjalan Politik Mega

Sebelum terjun ke dunia politik, Megawati dan suaminyamerupakan pengelola sejumlah pom bensin di Jakarta. Sekitar tahun 1980-an,Megawati bertemu dengan politisi Senior PDIP Sabam yang membujuknya masukPartai Demokrasi Indonesia (sekarang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).

Namun, tawaran tersebut tak digubris Megawati karena saatitu putra-putri Soekarno membuat kesepakatan pada 1982 untuk tidakberpartisipasi aktif dalam salah satu organisasi sosial politik peserta pemilu.Kesepakatanyang dibuat pada 1982 itu mengacu pada sikap politik Soekarno yang untukberdiri di atas semua golongan dan partai politik.Mereka menilai tidak adaorganisasi yang meneruskan semangat marhaenisme ajaran Soekarno.

Sabam kemudian tak menyerah untuk terus merayu Megawatiterjun ke dunia politik. Hingga kemudian Megawati menerima tawaran tersebut.PadaPemilu 1987, nama Megawati dan adiknya, Guruh Soekarnoputra, muncul dalamdaftar calon anggota DPR dari PDI.

Mega yang semula menolak masuk politik, akhirnya berkelilinguntuk kampanye bersama suaminya, Taufik Kiemas, guna merebut simpati rakyat.Terbukti,sosok Megawati menjadi faktor determinan yang mendongkrak suara PDI.KarismaSoekarno masih membara di hati rakyat kebanyakan.Megawati seolahmerepresentasikan karisma ayahnya.

Gambar-gambar Soekarno bermunculan dalam kampanye PDI.Hasilnya, PDI mampu merebuat 40 kursi DPR pada Pemilu 1987.Angka yang fantastiskala itu karena dalam pemilu 1982 PDI hanya mampu meraih 24 kursi.

Megawati pun terpilih menjadi anggota DPR.Dalam strukturpartai, ia juga didapuk sebagai Ketua PDI cabang Jakarta Pusat.Sejak itu,kehidupan Megawati tak lagi sama. Karir politiknya perlahan tapi pasti terusmelesat.

Harta Mega

Berdasarkan penelusuran, Megawati Soekarnoputri memilikiharta kekayaan sebesar Rp 96.164.593.814 berdasarkan LHKPN pada 2014.

Anak Soekarno itu memiliki tanah dan bangunan dengan totalRp 36 miliar, transportasi sebesar Rp 1 miliar, surat berharga senilai Rp 33miliar, serta giro dan kas sebesar Rp 1 miliar.

Terdapat berbagai versi mengenai total kekayaan Megawati.Padatahun 2009 saat adanya 2009 oleh KPU, total kekayaan Megawati disebut sekiitarRp 256,4 miliar, menempati posisi ketiga terkaya setelah Prabowo dan JusufKalla.

Sementara itu berdasarkan LHKPN 2001 saat Megawati masihmenjabat sebagai Wakil Presiden RI, ibunda Puan Maharani itu memiliki totalharta tanah dan bangunan senilai Rp 24.309.433.000.Tak hanya itu, terdapat pulaharta bergerak yang terdiri dari alat transportasi sebesar Rp 1.553.000.000,logam mulia, batu mulia dan barang seni lainnya sekitar Rp 777.500.000 sertabeberapa kepemilikan SPBU senilai Rp 32.000.000.000.

Megawati juga memiliki surat berharga sekitar Rp 7373.586.660, Giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 824.396.101.Sehingga total harta yang dimiliki Megawati berdasarkan LHKPN 2001 itu senilai Rp 60.201.915.761 dan hutang Rp 392.600.277.(*)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.