
JEMBER (Lenteratoday)- Sejumlah relawan pemakaman Covid-19 di Kabupaten Jember mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jember Ardi Pujo Wibowo mengatakan, mundurnya para relawan itu saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi D DPRD Jember bersama dengan BPBD Jember.
"Saat rakor dengan BPBD, ada sekitar 100 lebih relawan, sekarang sisa puluhan, alasannya ada yang karena covid makin menakutkan serta alasan keluarga," terang Ardi, Kamis (29/7/2021).
Dia menambahkan, pengunduran diri relawan itu juga karena alasan dari relawan yang merasa takut dengan kondisi penyebaran Virus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan. Karena bentuk ketakutan dari relawan itu, karena pandemi Covid-19 saat ini semakin luar biasa, dan diduga mungkin juga karena adanya tekanan dari pihak keluarga relawan.
"Apalagi dengan tanggung jawabnya (relawan yang bekerja melakukan pemakaman) yang 24 jam non stop bekerja. Sehingga yang menjadi pertanyaan dibenak para relawan itu, apakah honor dan jaminan kesehatan nya ditanggung? Hal itu yang menjadi persoalan dan alasan mundurnya para relawan dari BPBD Jember itu," ujarnya.
Terkait persoalan itu, pihaknya akan mencarikan informasi lebih lanjut dan klarifikasi serta solusi lebih konkret ke BPBD Jember.
"Kita akan minta penjelasan Satgas Covid-19 tingkat Kabupaten soal itu. Dengan kondisi mundurnya relawan ini, kami menghimbau BPBD Jember untuk membentuk relawan tingkat kecamatan atau desa, dan mengoptimalkan kembali satgas-satgas yang sudah terbentuk untuk nantinya diberikan pelatihan sesuai SOP pemakaman protokol Covid-19 yang tepat," katanya. Sehingga dalam pandemi ini bisa lebih optimal untuk ikut membantu soal pemakaman.
Sementara Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Jember, dokter Alfi Yudisianto saat dikonfirmasi persoalan relawan pemakamam mengatakan, pihaknya mengaku masih akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Tim Satgas Covid-19 tingkat kabupaten. "Akan kami bahas dengan BPBD Jember soal tersebut," kata dr Alfi.
Hingga kini berdasarkan data Satgas Penanganan Covid19 Jember menyebutkan, ada positif baru 176 warga, 86 pasien sembuh dan 18 meninggal dunia. Dengan angka itu, dr Alfi meminta warga agar disiplin mematuhi protokol kesehatan 5 M terutama memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (mok)