
SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus mendorong percepatan akselesari vaksinasi, termasuk di kalangan civitas akademika. Untuk itu, dia bersama Forkompimda Jatim meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi di Grand City Surabaya, Institut Teknologi 10 November (ITS) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (3/8/2021).
Usai melakukan peninjauan di tiga lokasi itu, Gubernur Khofifah menyebut, bahwa pelaksanaan vaksinasi ini merupakan bagian dari ikhtiar dari program akselerasi vaksinasi bagi seluruh warga masyarakat yang berdomisili di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan banyak peserta vaksinasi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Termasuk memfasilitasi warga yang berdomisili di luar Surabaya.
“Tadi saya tanya ada yang dari Pasuruan dan domisilinya juga di Pasuruan. Karena mendengar ada vaksinasi di kampus Unesa ini mereka datang dengan semangat ingin segera mendapatkan vaksin. Ini adalah semangat yang harus kita jaga bersama. Mudah-mudahan semuanya bisa berseiring dengan upaya kita membangun kekebalan komunitas,” katanya.
Menurutnya, vaksinasi ini merupakan program partnership yang dibangun bersama berbagai elemen strategis, termasuk perguruan tinggi. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memberikan perlindungan keselamatan kepada seluruh warga bangsa.
Tidak hanya itu, mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan terimakasih kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) baik ITS dan Unesa yang turut berpartisipasi aktif mendukung kesuksesan jalannya vaksinasi terutama di perguruan tinggi. Dimana BEM ikut aktif mensosialisasikan dan mengajak para mahasiswa untuk ikut program vaksinasi.
“Maka kebersamaan ini akan menjadi kekuatan untuk bisa saling membangun sinergi dan kolaborasi yang produktif, Terimakasih kepada perguruan tinggi termasuk teman-teman dari BEM atas strong partnership yang terbangun ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini juga menangkap semangat masyarakat Jatim tersebut untuk mendapatkan vaksin terus meningkat dan luar biasa. Dimana saat ini lebih 50 % masyarakat yang sudah vaksin dosis pertama, sudah jatuh tempo untuk segera melakukan vaksin dosis kedua. Dari 7,8 juta yang sudah divaksin dosis pertama, ada 4,2 juta yang sudah saatnya masuk pada vaksinasi dosis kedua.
“Untuk itu kami sudah menyampaikan kepada Pak Menteri Kesehatan, jika vaksin sudah siap, kami mohon bisa disegerakan untuk mendapatkan dropping vaksin dosis kedua,” terangnya.
Terkait hal tersebut, Khofifah meminta masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tempat-tempat vaksinasi terkait waktu pelaksanaan dosis kedua. Untuk yang belum mendapatkan dosis kedua, Khofifah meminta masyarakat untuk tetap tenang dan meyakinkan bahwa semua Insya Allah akan mendapatkan.
“InsyaAllah semua tetap akan terkonfirmasi dan tercatat kapan vaksin dosis kedua. Misal hari ini sudah mengikuti dosis pertama AstraZeneca, berarti 3 bulan lagi masuk pada dosis kedua,” jelasnya.
Hal ini, lanjutnya, dikarenakan kedatangan vaksin membutuhkan proses, tidak langsung dalam jumlah besar, namun secara bertahap.
“Biasanya dalam seminggu datang dua kali, dikirim oleh Kemenkes. Adanya seberapa kita langsung distribusikan ke masing-masing kabupaten/kota. Datanya ada sambil kita menunggu support vaksinnya,” terangnya. (ufi/adv)