
MOJOKERTO (Lenteratoday) – Untuk memenuhi harapan para siswa supaya bisa kembali melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), Pemprov Jatim mulai menggelar vaksinasi terhadap para siswa. Hal ini ditandai dengan digelarnya vaksinasi SMK/SMA di 38 Kabupaten dan Kota secara serentak, Rabu (4/8/2021).
Dari SMKN 1 Kota Mojokerto, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri pelaksanaan vaksinasi massal itu tercara virtual. “Ini adalah vaksinasi serentak di 38 kabupaten/kota yang hari ini masing-masing kabupaten/kota baru mendapatkan support untuk 1000 vaksin dari Pemprov. Tapi, dari kabupaten kota masing-masing mereka sudah memulai melakukan vaksinasi kategori remaja, mulai dari umur 12 tahun,” kata Khofifah.
Dia menandaskan bahwa untuk vaksinasi usia 12 tahun hingga 17 tahun ini menggunakan vaksin sinovac. “Dulu vaksinasi pertaman adalah untuk umur 18 tahun ke atas, kemudian vaksinasi berikutnya umur 12-17 tahun. Khusus 12 sampai 17 tahun ini menggunakan vaksin sinovac, maka yang digunakan disini juga kategori sinovac,” tandasnya.
Gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini berharap khususnya untuk SMK supaya segera bisa dilakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap. Sebab SMK yang membutuhkan praktikum tidak cukup pembelajaran secara virtual.
“Maka dari pada itu, jikalau untuk siswa SMK bisa sampai pada tingat 2 dosis dan kita semua berkikhtiar supaya Covid-19 ini melandai dan menurun, maka kita bisa merencanakan pembalajaran tatap muka secara bertahap,” katanya.
Untuk mencapai harapan itu, lanjutnya Khofifah, maka paket vaksinasi bagi siswa terutama SMK untuk dosis satu dan dua harus tuntas. Kemudian selanjutnya disusul dengan kasus Covid-19 yang makin melandai dan menurun, maka pada saat bersama tentu lavelnya akan menurun.
“Kalau sudah level satu, maka pembejaran tatap muka scecara bertahap akan bisa dimulai. Oleh karena itu, kebersamaan kita untuk menjaga protokol kesehatan, komitmen masyarkaat dan semangat siswa untuk divaksin menjadi satu kesatuan untuk bisa segera mewujudkan herd immunity, Covid bisa dikendalikan, dan bisa dipastikan bahwa para siswa terutama peserta yang memang membutuhkan pembelajaran tatap muka secara bertahap ini bisa kita laksanakan,” tandasnya.
Disatu sisi, Khofifah mengatakan bahwa hari ini, Pemprov Jatim masih menunggu dropping vasin dari pemerintah pusat. Sehingga, untuk sementara itu, Pemprov Jtaim baru bisa mensupport 1000 vaksin untuk tiap kabupaten kota. Sedangkan kebutuhan vaksin selebihnya dari Pemkab dan Pemkot masing-masing.
“Memang turunnya vaksin ini secera bertahap, biasanya dua minggu sekali. Saat vaksin turun akan bisa langsung didistribusikan. Ada buffer Pemprov dan itulah yang kita gunakan untuk melakukan akselesari vaksinasi bagi siswa,” sambungnya.
Sedangkan untuk para siswa SLB akan menggunakan vaksin sinovam. Vaksin ini digunakan untuk umur 18 tahun keatas. “Dan tentu kita berharap siswa siswa SMP bisa segera mendapatkan percepatan vaksinasi dengan jenis vaksin sinovac,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi, mengatakan untuk guru di SMK/SMA dan SLB sebagian besar sudah mendapatkan vaksin satu dan dua. Beberapa sekolah juga sudah dilakukan vaksinasi, dan di SMA/SMK vaksinasi 1000 dosis.
“Hari ini sudah mulai, dan maka tentu kita dalam menyiapkan pembelajaran tatap muka terbatas kita makin siap,” tandasnya.
Sementara itu, Rangga salah satu siswa SMKN 1 Kota Mojokerto yang menerima vaksin mengaku senang. Dia berharap dengan vaksinasi ini bisa membuat kasus Covid-19 tuntas. “Harapannya supaya bisa belajar tatap muka lagi,” kata siswa yang sempat grogi saat akan divaksin ini. (ufi)