
SURABAYA (Lenteratoday) - Sebanyak 5.082 anak-anak di Jawa Timur menjadi yatim piatu akibat Covid-19. Untuk itu, Komisi E DPRD Jatim berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap nasib mereka yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19.
“Mereka butuh perhatian khusus. Salah satunya pemenuhan pendidikannya," tegas Anggota Komisi E, Hartoyo.
Hartoyo menyebutkan, salah satu yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan bantuan pendidikan. Setidaknya, anak anak ini mampu sekolah dan mengenyam pendidikan serta kaya akan pengetahuan. Mantan ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur ini yakin jika pemerintah provinsi bisa memberikan pendidikan gratis anak anak yang orang tuanya mati di massa pandemi.
"Ada kegiatan mitra keluarga untuk sekolah di negeri untuk diprioritaskan anggarannya untuk menanggung anak yang orang tuanya meninggal dunia akibat covid-19,” katanya.
Teknik realisasinya, Hartoyo menyebutkan bahwa semua bisa dilakukan, antara lain dengan mengumpulkan seluruh kepala daerah di Jatim. Kemudian dilakukan pendataan jumlah nyata setiap anak yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.
“Gubernur bersama kepala daerah se Jatim harus memperioritaskan anak yatim piatu ini mendapatkan pendidikan gratis,”tandasnya.
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (P3AK) Jatim kasus kematian Covid-19 di Jawa Timur saat ini sebanyak 21.012. dari kasus itu 5.082 anak kehilangan orang tuanya karena meninggal terpapar Covid-19.
DP3AK Jatim melakukan proses pendataan by name by address. Pendataan ini untuk dilakukan intervensi, dan pemberian bantuan spesifik kepada mereka. (ufi)