16 April 2025

Get In Touch

Angka Kematian Akibat Covid-19 di Surabaya Menurun

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

SURABAYA (Lenteratoday) - Penerapan PPKM hingga berjilid-jilid nampaknya menimbulkan dampak yang positif salah satunya terhadap Kota Surabaya. Pasalnya pemakaman sesuai protokol kesehatan terus menurun, dari 50 perhari, kini tinggal 8 pemakaman perhari. Artinya, terjadi penurunan angka kematian akibat Covid-19.

“Penambahan kesembuhan hari ini lebih besar daripada penambahan kasus. Karena itu jumlah yang terkonfirmasi itu berkurang dan angka kematian insyaallah juga jauh turun di kota Suranaya, yang awal dulu gede banget sekarang yang dimakamkan secara prokes sekitar 8 per hari ini,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (23/8/2021).

Eri mengatakan tentunya dengan tren kesembuhan yang terus meningkat ini Surabaya bisa kembali menghidupak perekonomian. Jadi tidak hanya penanganan Covid-19 tetapi bagaiamana menggerakan ekonomi di Kota Surabaya.

“Titik berat masih di UMKM, kalau pertokoan sudah buka. Sudah 50 insyaallah jadi 75 nanti jika naik turun lagu. Sekarang bagaimana posisinya warga Surabaya yang UMKM hari ini kena PHK, yang kedua dia kerja tapi gak bisa maksimal bagaimana kita meningkatkan kembali, langkah-langkah apa yang harus kita ambil dan itu kita lakukan bersama,” jelasnya.

Eri menegaskan bahwa turunnya kasus di Kota Surabaya tidak dapat berjalan sendiri, sebab aglomerasi menjadi catatan. Sehingga jika Kota Surabaya sudah turun jadi zona orange tetapi Sidoarjo zona merah belum artinya pemberlakuan juga sama.

“Sehingga kita ngomong aglomerasi dan insyaallah meski demikian, kita sudah bisa tahu ketika masih level 4 tapi sudah mulai 50 persen dibuka semua, sehingga tujuannya meskipun sudah menurun tapi pembukaan secara bertahap,” jelas Eri.

Oleh sebab butuh sinergitas yang tinggi salah satunya dengan percepatan vaksinasi. Untuk itu ketika mobil vaksinasi keliling ketika stock vaksin di Surabaya belum ada bisa diperbantukan ke Sidoarjo.

“Catatan PPKM kemarin Surabaya disampaikan menjadi salah satu kota yang bagus. Turunnya drastis, tapi Surabaya tidak bisa berdiri sendiri, aglomoerasi jadi catatan. Karena itu sampai kita dengan pak Kapolrestabes yang da mobil vaksin, kalau ini sekarang mobilnya tidak ada vaksinnya, bisa digser ke Sidoarjo Gresik. Soalnya kalau aglomerasi itu kebersamaan, tidak bisa sendiri,” pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.