
SURABAYA (Lenteratoday) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jatim mendorong peningkatan ekspor konomiditas pertanian dan perkembunan di tengah masa pandemi ini. Salah satunya adalah produk kacang hijau dan mangga dari kabupaten Gresik.
Ternyata produk kacang hijau asal Kabupaten Gresik sangat diminati pasar luar negeri. Ini dibuktikan dengan tingginya permintaan dari Filipina, bahkan Pemkab Gresik sudah mengekspor hingga 1.000 ton.
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Achmad Iwan Zunaih, mengatakan ekspor kacang hijau ke Filipina ini sudah dilakukan enam kali. Terakhirnya mampu mengekspor sebanyak 250 ton. Dengan tingginya permintaan kacang hijau dari pasar luar negeri ini, maka membangkitkan perekonomian petani Gresik.
“Kami berharap ini bisa menghidupkan perekonomian petani kacang hijau di Gresik akibat pandemi Covid-19,” kata politikus asal asal Partai NasDem ini, Sabtu (28/8/2021).
Politikus yang akrab dengan sapaan Gus Iwan ini mendukung penuh ekspor kacang hijau ini. Bahkan dia berharap, Pemkab Gresik mampu memperluas pasar ke negara lain, dengan semakin banyak permintaan maka secara sendirinya akan membangkitkan perekonomian petani di Gresik.
Tak hanya itu, Gus Iwan juga mengharapkan ke depannya tidak ekspor tidak hanya pada komoditas kacang hijau saja, namun juga pada komoditas pertanian lainnya. Hal itu bisa dilakukan jika kualitas dari produk partanian cukup bagus sehingga memenuhi standar kualifikasi dari konsumen luar negeri.
“Saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga menyasar komoditas buah mangga untuk bisa di ekspor. Saya dapat informasi kalau buah mangga dari Gresik sedang diminati Negara China dan Singapura. Permintaan dari dua negara tersebut sangat tinggi,” ungkap menantu KH Abdul Ghofur, pengasuh Ponpes Sunan Drajat Paciran, Lamongan ini.
Dengan banyaknya permintaan hasil pertanian dan perkebunan dari Gresik ini, maka dia berharap kedepannya semua desa mampu menghasilkan devisa dari ekspor komoditas mereka. Kemudian juga mampu menumbuhkan UMKM dan meningkatkan pendapatan APBD Jatim maupun APBD daerah setempat. (ufi)