
SURABAYA (Lenteratoday) - Sejumlah Sekolah SMA SMK Negeri dan Swasta mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), setelah sekian lama berkutat di Pembelajaran Daring. Salah satunya, SMA Negeri 5, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Senin (30/8/2021).
Para murid terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki ruang kelas. Mereka juga diarahkan oleh guru untuk cuci tangan dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, serta menjauhi kerumunan.
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 5 Surabaya, Mokhamad Imron, menyatakan, pihaknya sudah siap melaksanakan karena sebelumnya sudah kali ketiga mengadakan simulasi.
"Dulu bulan November sudah ujicoba PTM selama 3 minggu setengah ada 4 kali pertemuan. Setiap anak menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Menurutnya, secara sarana dan prasarana sudah dipersiapkan sejak. Bahkan pada bulan April Mei juga mengadakan PAT secara offline. Selain sarana dan prasarana, sumber daya manusia telah siap.
"Begitu hari ini ada perintah dari dinas untuk PTM kami siap. Teman teman dari Satgas sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan tanpa koordinasi. Setiap kelas kami siapkan hand sanitizer, dan tempat cuci tangan di depannya," tuturnya.
"Kursi kelas juga kami atur jaraknya, koneksi internet juga sama. Guru sudah paham mengenai apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran tatap muka di masa pandemi," imbuhnya.
Durasi PTM di SMAN 5 adalah 4 jam dalam satu hari. Dengan terbagi menjadi dua kelompok murid, kelompok daring dan luring, ada empat mata pelajaran dalam satu hari. Sehingga, para guru menerapkan metode blended learning.
"Jumlahnya ada yang 50 persen, ada yang 25,20,27 persen. Para siswa ini dibagi dua kelompok dan bergantian. Hari ini offline besoknya daring begitu juga sebaliknya," jelasnya.
Imron berharap, pandemi segera berakhir dan anak anak bisa sekolah penuh. Tantangan guru dengan metode blended learning merupakan suatu hal yang cukup berat.
"Bagaimana melayani anak secara bersamaan karena kualitas daring dan luring berbeda beda. Supaya materi bisa diterima sama anak dan penyampaiannya jelas," ucapnya.
Salah satu Siswi SMAN 5 Surabaya, Kelas X Jurusan IPA, Andora Nuraini Amata Putro, mengaku senang bisa masuk sekolah lagi. Ia menambahkan, pertama kali ketemu teman temannya gugup.
"Seru bisa kenalan langsung. Hari ini pelajaran Bahasa Jerman, Kimia, Matematika, Bahasa Indonesia. Semoga bisa berjalan dengan lancar bisa sekolah semua ketemu semua teman. Virus Corona segera hilang,'' pungkasnya. (Ard)