
SURABAYA (Lenteratoday) - Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya, Erwin Darmogo, menyatakan sudah siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada orang tua.
"Ada yang tidak setuju karena kondisi anaknya masih belum fit. Jadi kami tidak bisa memaksa yang penting ada persetujuan, dan juga wali murid bersedia antar jemput selama Pembelajaran Tatap Muka," ujarnya, Rabu (1/9/2021).
Nantinya, lanjut Erwin, siswa yang mengikuti adalah kelas 9. Sementara kelas lainnya masih melaksanakan pembelajaran daring, sambil dilakukan evaluasi. Dalam satu sesi terdapat 2 sampai 3 mata pelajaran.
"Jam 8 sampai jam 10 pagi. Masih menggabungkan konsep blended learning. Sebelumnya juga telah melakukan simulasi. Selama PTM, wali murid atau orang tua bersedia antar jemput," jelasnya.
"Harapannya bisa segera dikendalikan karena anak anak sudah pembelajaran daring selama satu tahun setengah. Kalau terus dibiarkan sangat berbahaya," imbuhnya.
Menurutnya, PTM bisa mengejar berbagai materi yang ketinggalan dan belum sempat diajarkan oleh guru. Sekolah bukan hanya tempat untuk mentransfer ilmu. Tapi juga mendidik murid dengan pendidikan karakter.
"Dalam dunia maya, guru susah melihat perkembangan murid muridnya. Serta menemui hambatan saat melihat bagaimana siswa berinteraksi secara langsung," pungkasnya. (Ard)