
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Saat ini sudah ditemukan formula baru yang dapat dikembangkan sebagai pengganti disinfektan yang aman dan ramah lingkungan, yaitu ‘eco enzym’.
Terkait hal ini, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, menyampaikan dukungannya agar ‘eco enzym’ juga dapat dikembangkan di Kota Palangka Raya. Pengembangan ‘eco enzym’ tersebut dibawah naungan PMI.
“Kami mendukung dikembangkannya ‘eco enzym’ karena merupakan cairan pengganti desinfektan terbuat dari bahan-bahan alami yang tentunya aman bagu manusia dan ramah lingkungan,” papar Wahid, Rabu (1/9/2021).
Selain itu Wahid menguraikan jika eco enzym adalah cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari gula merah atau molase, sisa buah dan sayuran serta air.
Ia pun menambahkan hasil fermentasi akan menghasilkan cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam yang segar. Untuk pembuatannya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan di wilayah dengan iklim tropis, dan 6 bulan di wilayah sub tropis.
“Eco enzym bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai pembersih alami dan karbon, manfaat lainnya masih akan dikembangkan,” ungkap Wahid.
Selebihnya Wahid mengatakan jika dimasa pandemi sekarang ini tentunya intensitas pemakaian desinfektan atau cairan pembersih meningkat. Hal ini ditujukan untuk mensterilkan lingkungan dari virus Covid-19 dan mencegah penyebarannya. Dengan ditemukannya eco enzym memberi harapan baru bagi masyarakat sehingga dapat menggunakan desinfektan tanpa perlu khawatir akan membahayakan kesehatan ataupun merusak lingkungan.
“Eco enzym masih terus diteliti dan dikembangkan dan kita berharap akan ditemukan manfaat-manfaat lainnya dari eco enzym, nantinya akan diperkenalkan dan digunakan secara meluas oleh masyarakat,” pungkas Wahid.(nov)