
SURABAYA (Lenteratoday) - Vaksinasi Covid-19 seringkali disoroti karena memicu kerumunan yang melanggar protokol kesehatan (prokes). Tapi kondisi berbeda terlihat di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya, Rabu (1/9/2021).
Anggota Komisi III DPR RI, Bambang DH yang hadir di lokasi, memberikan 'jempol' saat melihat pelaksanaan vaksinasi yang tertib dan teratur. "Ini benar. Melakukan vaksinasi tanpa mengabaikan prokes. Jaga jarak, antre teratur dan pakai masker," tuturnya yang tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB.
Mantan Walikota Surabaya inipun tampak antusias menyapa peserta vaksin yang patuh aturan sejak proses screening hingga penyuntikan. "Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang membantu menyukseskan vaksinasi. Mulai dari pemerintah kota Surabaya, kepolisian, TNI hingga tentunya pihak sekolah,"katanya.
Tanpa kerjasama semua stakeholder, target percepatan vaksinasi tak mungkin terwujud. "Pandemi Covid -19 ini perang kita bersama. Peran adik-adik pelajar juga sangat penting yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan. Jadi penyebaran virus bisa dikendalikan," ujarnya sambil menengok berbagai fasilitas di sekolah tersebut.
Terpisah Humas SMA Muhammadiyah 7 Surabaya Sabilina, S.Pd berterimakasih atas kehadiran Bambang DH yang memberikan semangat bagi para peserta vaksinasi.

Apalagi saat berkeliling, politisi senior tersebut mengutarakan pujian pada ketersediaan sarana prasana sekolah.
“Pak Bambang mengutarakan bila SMA Muhammadiyah 7 ini merupakan sekolah swasta yang memiliki kapasitas ruang sangat bagus dan memadahi,” ujarnya.
Terkait vaksinasi, Sabilina mengatakan diikuti oleh 157 siswa dan siswi, serta 59 untuk kerabat dilingkungan sekolah. Jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Vaksinasi ini bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya dan dibantu oleh Bambang DH.
Sementara itu, Kasat Binmas Polrestabes Surabaya AKBP Herlina mengatakan, bantuan vaksinasi yang diberikan untuk SMA Muhammadiyah 7 Surabaya untuk memberi kekebalan kepada siswa-siswi menjelang pembelajaran tatap muka.
“Kita memberikan minimal kekebalan kepada anak-anak sekolah nanti. Minimal sudah tervaksin. Tapi harus tetap jaga prokesnya apalagi mau sekolah tatap muka. Prokes senjata utama agar tidak tertular,” pungkasnya.(ard)