
LAMONGAN (Lenteratoday) -- Dikenal punya motif bervariatif khas bumi Lamongan, Batik Daliwungan kian aksis. Banyak kalangan mendorong agar bisa tembus pasar nasional.
Ya, batik yang dirintis Umbar Basuki salah seorang warga Desa Daliwungan, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan itu banyak mengangkat budaya dan cerita legenda lokal sebagai nilai tawarnya.
Dijelaskan Umbar Basuki, idenya mengangkat spirit kedaerahan merupakan salah satu cara memperkenalkan Lamongan yang diketahui punya kans atau kesempatan bersaing di pasar nasional.
"Motif batik yang ada di Desa Daliwangun ini, untuk ciri khasnya adalah motif pohon wangun dan burung dali, tapi kalau untuk kearifan lokalnya banyak, seperti pohon jati, polo pendem, dan flora fauna yang ada di sekitar Daliwangun ini," ujar Umbar Basuki kepada wartawan, Kamis (8/9/2021)
Selain beragam motif, kata Umbar, daya tarik batik Daliwangun juga terletak pada tekstur kain yang halus dan ringan, cantingan yang halus, desain yang lebih original serta limited edition. Proses pengerjaannya pun mulai dari pembuatan pola desain, pelukisan, pewarnaan, pembatikan dengan lilin, hingga pencucian dilakukan dengan ketelitian yang tinggi.
"Kita sistemnya masih custom, jadi pemasaran kita lewat media sosial atau online. Sasaran kita memang menengah ke atas, karena memang custom. Pembeli pun kebanyakan dari luar daerah, seperti dari Ternate, Semarang, dan lain-lain. Dalam sebulan, rata-rata saya bisa menghasilkan 4 potong kain batik, yang masing-masing harganya 450 ribu," paparnya.
Pesona batik Dilawung ini hingga memikat mata salah satu kampus terbesar di Lamongan, disebutkan Kades Dilawungan jika Universitas Islam Negeri Lamongan adalah satu instansi pendidikan yang kerap kali membatu perajin untuk metode pemasaran.
"Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman mahasiswa KKN yang telah melakukan kegiatan pelatihan IT bagi perangkat Desa Daliwangun. Alhamdulillah melalui pelatihan tersebut, kami merasa sangat terbantu," ujar Yusuf, Kades Daliwangun.
Apresiasi penuh juga di berikan pihak BEM Fakultas Ekonomi Unisla, Alvina Zulfa Ulinuha mengatakan jika ia beberapa kali mengadakan kegiatan pembimbingan metode pemasaran di Desa Dilawungan.
"Tujuan semua ini adalah demi memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dalam melestarikan budaya Batik Tulis Daliwangun yang merupakan identitas desa berbasis ekonomi kreatif, melalui pelatihan dan pemasaran," katanya. (Dit)