21 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Overload, DLHKP Normalisasi Kolam Air Lindi di TPA Kota Kediri

DLHKP Kota Kediri melakukan normalisasi dan resirkulasi saluran Instalasi Pipa Air Limbah dan kolam penampungan air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Klotok, Kota Kediri
DLHKP Kota Kediri melakukan normalisasi dan resirkulasi saluran Instalasi Pipa Air Limbah dan kolam penampungan air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Klotok, Kota Kediri

KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) melakukan normalisasi dan resirkulasi saluran Instalasi Pipa Air Limbah dan kolam penampungan air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Klotok, Kota Kediri yang telah 7 tahun beroperasi.

Hal tersebut dilakukan untuk mengefektifkan kembali penguraian bakteri pada air lindi atau biasa disebut air dari sampah organik sehingga tidak menimbulkan bau menyengat di sekitar TPA. Selain itu, dipilihnya pengerjaan pada saat musim kemarau sebagai antisipasi kolam penampungan akan overload saat musim hujan tiba. Karena dapat dipastikan air lindi yang bercampur  air hujan akan ditampung di kolam tersebut.

Normalisasi dan resirkulasi kolam ini berupa pengurasan dan pengedukan lumpur endapan secara bertahap pada kolam anaerob, fakultatif, maturasi, dan wetland. Selanjutnya, kolam yang telah dibersihkan akan diberi bakteri yang dapat memproses air lindi menjadi air yang dapat dilepas ke badan air atau diresap ke tanah.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menyampaikan selain fokus pada penanganan Covid-19, Pemkot Kediri juga mengantisipasi potensi masalah dan bencana di wilayah Kota Kediri. Seperti contoh yang dilakukan oleh DLHKP sebagai langkah proaktif untuk menangani tanpa harus menunggu kolam air lindi penuh.

Mas Abu pun mengimbau bagi warga Kota Kediri ikut bersinergi menjaga lingkungan dengan memilah sampah dan mengurangi plastik sekali pakai. “Dapat dimulai dari rumah, kita biasakan diri memilah sampah organik dan anorganik. Hal ini juga ada dalam Prodamas, untuk tiap kelurahan membuat biopori komposter. Nanti sampah organik dapat ditampung di komposter, diolah, dan dijadikan pupuk. Lalu untuk sampah anorganik, ditampung di bank sampah terdekat,” ujar Mas Abu.

Kepala DLHKP Kota Kediri, Mohamad Anang Kurniawan, menyampaikan kegiatan perawatan ini tidak memiliki rentang waktu pasti kapan harus dinormalisasi, sehingga ketika kondisi cukup penuh, dapat dilakukan perawatan.

“Kondisi pengecekan terakhir, kolam-kolam hampir penuh air dan di kolam yang terakhir terdapat endapan yang juga hampir memenuhi kolam. Sehingga segera dilakukan perawatan karena dikhawatirkan proses penguraian tidak maksimal dan saat musim hujan kolam overload,” ujar Anang. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.