
SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa tulang punggung (backbone) perekonomian Jatim berasal dari Koperasi dan UMKM (K-UMKM). Bahkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim, sebesar 57,25% disupport oleh K-UMKM.
"Betapa pentingnya backbone ekonomi Jawa Timur ini mendapatkan penguatan di awal awal, di saat kita melihat Covid-19 sudah semakin melandai, sudah semakin terkendali," ujarnya saat membuka Koperasi dan UMKM Expo ke 8 tahun 2021 di Grand City, Rabu (15/9/2021).
Dia berharap, pameran produk UMKM ini menjadi semangat kebangkitan pelaku UMKM di Jawa Timur. Terlebih lagi sektor perekonomian banyak yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Untuk kebangkitan ekonomi ini, koperasi dan UMKM membutuhkan beberapa dukunga, diantaranya adalah akses dan pangsa pasar. Selain itu, untuk memberi semangat kebangkitan kepada pelaku UMKM, juga dibutuhkan dukungan dari lembaga keuangan yang memberikan kemudahan permodalan.
"Saya rasa sudah komplit plit ini tadi. Himbara (Himpunan Bank Negara) full support, bahkan ada pegadaian, ada PMN (penyertaan modal negara), ada juga BSI, Bank Syariah Indonesia, di Jawa Timur tentu Bank Jatim dan Bank UMKM," terangnya.
Sejauh ini, lanjut Khofifah, dia melihat bahwa pegerakan dari lembaga keuangan untuk membantu permodalan koperasi dan UMKM sudah dilakukan, bahkan beberapa akses pun telah dibuka. Yang lebih menggembirakan lagi adalah semangat dari para pelaku UMKM.
"Ditambah lagi support atau dukungan dari para diaspora, seperti dari USA, Australia, Jerman, Hongkong, dan Saudi. Dan tentu support dari Shopee, yang mudah mudahan akan bisa memberikan penguatan dari pendampingan dan quality control yang dibutuhkan ketika market aksesnya sudah semakin terbuka," tambahnya.
Koperasi dan UMKM Expo tahun 2021 ini, diselenggarakan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim di Atrium Grand City Mall, Jl Walikota Mustajab Surabaya. Digelar selama 5 hari, sejak tanggal 15 - 19 September 2021.
Plt Kepala Dinkop dan UMKM Jatim, Mas Purnomo Hadi, menjelaskan tema pameran ini adalah Sinergitas Gotong Royong dan Momentum Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan di Jawa Timur.
"Maksud dan tujuannya adalah, menampilkan dan mempromosikan produk unggulan daerah melalui penguatan sinergi dan kolaborasi komponen perekonomian bangsa," tuturnya.
Tujuan pameran ini, lanjut Mas Purnomo adalah, memfasilitasi pemasaran produk unggulan daerah ke pasar nasional, regional, global, termasuk pasar lokal. Selain itu, juga mewujudkan K-UKM dan UMKM yang kompetitif dan berkarakter.
"Sasarannya adalah pelaku Koperasi dan UMKM, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, swasta, Diaspora, buyer mancanegara, maupun masyarakat umum," tandasnya. (ufi/adv)