
Mojokerto (Lenteratoday)- Di tengah pandemi Covid-19, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari memberikan apresiasi terhadap tenaga pendidik Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang sudah berstatus P3K. Pihak-pihak yang dinilai telah melakukan kolaborasinya dengan membantu memajukan Kota Mojokerto, mendapatkan kenaikan honor/kenaikan gaji.
Ning Ita—begitu sapaannya-- menuturkan, pihaknya faham betul kondisi saat ini memang sulit, sebab tenga pendidik harus yang biasanya memberi pelajaran secara konvensional, harus beralih dengan virtual. "Dengan adanya kenaikan honor tersebut, saya berharap agar para tenaga pendidik dan kepala sekolah terus bisa berinovasi dan terus mengajar dengan LCD Proyektor saat pembelajaran tatap muka. Tujuannya, agar para peserta didik bisa lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan," katanya pada Jumat (17/9/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Amin Wachid menjelaskan, di tahun ajaran 2021, honor tenaga pendidik GTT dan PTT di Kota Mojokerto memang mendapatkan kenaikan. Dulu honorarium GTT/PTT hanya sebesar Rp 700 ribu/bulan. Kini honor mereka naik menjadi Rp 1.750 ribu, belum termasuk tunjangan lainnya.
"Insentif dari BOS dan uang asuransi, rata-rata penghasilan guru honorer di Kota Mojokerto mencapai Rp 2,2 juta/bulan. Saat ini jumlah GTT di Kota Mojokerto sebanyak 221 orang dan 137 orang diantaranya sudah mengikuti tes P3K dengan kuota yang tersedia sebanyak 108 orang. Ini adalah upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kedepan kita akan mengusahakan mereka agar bisa diangkat menjadi P3K, sehingga tidak ada lagi guru yang berstatus honorer. P3K adalah ASN dengan status non PNS, serta memiliki gaji dengan besaran sama dengan PNS. Namun bedanya, P3K ini tidak mendapatkan dana pensiun seperti umumnya PNS," pungkas Amin Wachid. (Joe)