
BLITAR (Lenteratoday) - Peternak ayam petelur asal Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Suroto yang sempat diamankan polisi, karena membentangkan poster ketika Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Blitar pada 7 September 2021 lalu, mendapat perhatian orang nomor 1 di Indonesia. Dia diundang ke Istana Kepresidenan di Jakarta pada 15 September lalu dan mendapat kiriman bantuan jagung sebanyak 20 ton.
Awalnya Suroto tidak percaya mendapat undangan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan pada 15 September 2021, karena undangan tersebut diketahuinya sehari sebelumnya. "Awalnya saya kira bohong, tapi setelah dicek betu-betul diundang ke istana besoknya jam 08.00 WIB pagi," ujar Suroto.
Ketika ditanya wartawan mengenai aksinya membentangkan poster bertuliskan "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung Dengan Harga Wajar" ketika kunjungan Presiden Jokowi ke Blitar pada 7 September 2021 lalu, Suroto mengaku itu aksi spontanitas. "Karena kondisi sulit dihadapi peternak ayam petelur, harga jagung sampai Rp 6.000 lebih perkg sementara harga telur terus turun," jelasnya.
Sebelum melakukan aksi nekat Suroto bersama teman-teman sesama peternak ayam petelur, sudah berusaha membawa masalah ini sampai Kementrian Pertanian namun tidak ada solusi. "Hingga akhirnya saya berpikir hanya Pak Jokowi yang bisa membantu menyelesaikan masalah ini, makanya saya nekat membentangkan poster agar dilihat Pak Jokowi," beber Suroto.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Suroto menceritakan sempat ada permintaan maaf dari orang nomor satu di Indonesia tersebut. "Beliau minta maaf tidak tahu kondisi di bawah (tingkat peternak), kalau saya tidak membentangkan poster," ungkapnya.
Ternyata janji Presiden Jokowi untuk menstabilkan harga jagung, sebagai pakan ternak ayam sebesar Rp 4.500 per kg tidak perlu menunggu lama. Hanya berselang 5 hari, pagi hari ini melalui Tim Advance Presiden langsung mengirimkan bantuan jagung untuk Suroto 20 ton.
Diangkut menggunakan 2 truk, bantuan jagung untuk Suroto tiba di rumahnya sekitar jam 09.00 WIB. Beberapa jam sebelumnya, bantuan 90 ton jagung juga lebih dulu tiba di Blitar. Disambut oleh Ketua PPRN Blitar, Muspicam dan Forkopimda Blitar. "Pak presiden melalui sekretarisnya menghubungi saya, kalau akan mengirimkan jagung bantuan dan ini gratis," kata Suroto di rumahnya, Senin (20/9/2021).
Dengan mendapat bantuan jagung gratis langsung dari Presiden Jokowi, Suroto mengaku akan menggunakan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan ternak ayamnya. "Sisanya akan saya bagi rata, untuk teman-teman peternak agar bisa bertahan dan mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari," tandasnya.
Selain bantuan jagung gratis 20 ton untuk Suroto, pagi tadi juga datang bantuan jagung dari pemerintah sesuai instruksi Presiden Jokowi. "Pak Jokowi menyampaikan akan membantu peternak, agar bisa membeli jagung seharga Rp 4.500 per kg. Maka hari ini dikirim bantuan jagung sebanyak 90 ton, 30 ton dikirim ke rumah Pak Suroto dan 60 ton dikirim ke koperasi," tutur Ketua PPRN Blitar, Rofi Yasifun.
Bantuan 90 ton jagung untuk peternak di Blitar ini, bagian dari total 30.000 ton jagung untuk peternak ayam di seluruh Indonesia. "Untuk tahap awal disalurkan untuk 3 daerah, yaitu Blitar, Klaten dan Lampung," jlentrehnya.
Di mana nantinya peternak di Blitar, bisa membeli bantuan jagung tersebut seharga Rp 4.500 per kg. Ditanya mengenai kebutuhan jagung untuk peternak di Blitar, Rofi masih belum tahu juknisnya. Rencananya akan difasilitasi oleh koperasi peternak, untuk mengaturnya. "Intinya seluruh peternak boleh membeli seharga Rp 4.500 per kg, tapi diutamakan dulu untuk anggota koperasi," pungkasnya. (ais)