Bambang DH Bantu Warga Program Bedah Rumah di Jawa Tengah Yang Dipungli Oknum Aparat Desa

SURABAYA (Lenteratoday) - Pungutan liar (pungli) ternyata masih banyak terjadi. Bahkan warga tak mampu pun bisa menjadi sasaran pungli. Seperti yang dialami oleh Edi Susanto, warga Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang bekerja sebagai driver gojek di Surabaya.
Awalnya, nenek Edi yang tinggal di Kabupaten Rembang mendapat bantuan dari Program Bedah Rumah. Bantuan ini senilai Rp 20 juta, namun diberikan dalam bentuk material bangunan senilai Rp 17,5 juta dan bantuan uang untuk pekerja senilai Rp 2,5 juta.
Setelah bantuan berupa material diterima, seminggu kemudian bantuan untuk pekerja diberikan. , Namun yang diterima nenek Edi ternyata tidak senilai Rp 2,5 juta, tetapi hanya Rp 1,4 juta, dengan alasan bantuan tersebut dikurangi Rp 500 ribu untuk seorang oknum pejabat, Rp 300 ribu untuk biaya survey, dan Rp 200 ribu untuk pajak. Rincian pemotongan ini disampaikan oleh pihak aparat Desa Bendo, Kecamatan Sloke, Kabupaten Rembang,
Selanjutnya, Edi mencoba mempertanyakan terkait pemotongan tersebut pada Gubernur Ganjar Pranowo, namun tidak mendapat jawaban. Akan tetapi, Edi justru mendapat tanggapan berupa ancaman dari pihak aparat desa setempat, dirinya akan dilaporkan ke pihak kepolisian apabila tidak mempertanggungjawabkan perkataannya pada website tersebut.
Karena merasa terancam, Edi mencoba melaporkan persoalan ini kepada Sholeh, pengacara di Surabaya. Melalui podcast di youtube, Cak Sholeh bersama Edi Susanto menyampaikan kejadian ini.
Kasus ini pun mendapat tanggapan dari sejumlah kalangan. Namun teristimewa adalah tanggapan dari anggota DPR RI, Bambang DH. Ia langsung meminta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menanggapi serius terkait adanya kasus pungli dari Program Bedah Rumah yang terjadi di wilayahnya.
Laporan Bambang DH ini langsung membuat Gubernur Ganjar bertindak. Uang yang sempat dipungli oleh oknum aparat desa maupun oknum pejabat, langsung dikembalikan kepada warga yang mendapat program Bedah Rumah di Desa Bendo, Kecamatan Sloke, Kabupaten Rembang.(end)