
KEDIRI (Lenteratoday) -Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memberi lampu hijau tempat wisata buka kembali. Salah satunya adalah wisata Sumber Banteng, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren mulai dibuka pada Sabtu (25/9/21).
Pembukaan kembali sumber ini dibarengi dengan penambahan persyaratan masuk yang telah disiapkan bagi pengunjung. Pengelola mencek secara manual aplikasi PeduliLindungi pengunjung yang akan masuk.
Mas Abu, sapaan akrab Walikota, menyampaikan, pembukaan kembali tempat wisata diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi di Kota Kediri. Hal ini mengingat beberapa warga Kota Kediri bermata pencaharian sebagai pedagang di tempat wisata tersebut.
"Kami berharap, momentum pembukaan wahana wisata ini menjadi salah satu langkah pemulihan ekonomi di Kota Kediri. Selain itu, para pedagang dari warga Kota Kediri dapat kembali beraktivitas seperti semula. Namun diingat bagi pengunjung tetap pakai masker. Hal ini untuk saling menjaga satu sama lain. Jangan sampai dengan kelalaian satu pihak, dapat merugikan yang lain," ujar Mas Abu.
Camat Pesantren Widianto menyampaikan, beberapa persiapan telah dilakukan pada Jumat (24/9/2). Ia juga memberikan pemahaman kepada pengelola dan pedagang untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.(gos)
"Kami mewanti-wanti Pokdarwis dan para pedagang untuk saling mengingatkan pada pengunjung yang datang. Kami memaklumi apabila melepas masker ketika makan, setelah itu masker harus dipakai lagi. Pengunjung yang suhu badannya tinggi juga tidak boleh masuk," ujar Widi.
Anggota Pokdarwis Sumber Banteng Berkah Budi Santoso menyampaikan wahana wisata tersebut menerapkan kapasitas maksimal 50 persen pengunjung. Bagi pengunjung berusia di bawah 12 tahun sementara tidak diperbolehkan untuk masuk ke area wisata.
"Di area wisata nanti juga akan ada kru kami yang mengawasi. Kalau nanti sudah sesuai kapasitas, kru akan koordinasi dengan sekretariat melalui handie talkie," ujar Budi.
Selain Sumber Banteng, direncanakan wahana wisata di Kota Kediri berangsur mulai dibuka kembali. Dapat dimungkinkan, beberapa di antaranya menggunakan aplikasi PeduliLindungi (gos).