17 April 2025

Get In Touch

Sudah Digunakan dalam Vaksinasi Nasional, Vaksin Biofarma Masih Kurang Dikenal Masyarakat

Sudah Digunakan dalam Vaksinasi Nasional, Vaksin Biofarma Masih Kurang Dikenal Masyarakat

JAKARTA (Lenteratoday) – Vaksin Biofarma mungkin belum banyak dikenal masyarakat luas. Namun sebenarnya vaksin ini telah digunakan dalam program nasional vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Vaksin biofarma sebenarnya berasal dari bahan mentah (bulk) dari Vaksin Sinovac. Merujuk situs resmi BPOM, vaksin biofarma memiliki kandungan dan profil khasiat hingga keamanan yang sama dengan vaksin CoronaVac produksi Sinovac China. Namun lokasi produksi dan pabrik pengemasannya berbeda.

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac sudah dalam bentuk jadi saat didatangkan ke Indonesia. Sedangkan vaksin Biofarma masih perlu dikemas lagi dari bulk yang diterima PT Bio Farma.

Pada Februari lalu, BPOM sudah memberikan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Biofarma. Dengan demikian, vaksin Biofarma buatan perusahaan farmasi BUMN dinyatakan aman dan bisa digunakan masyarakat.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, vaksin Biofarma sama dengan vaksin Sinovac. Perbedaan kedua vaksin hanya terletak pada tempat produksi dan bentuk kemasan.

Meski berasal dari bahan yang sama, vaksin BioFarma tetap memiliki EUA berbeda dengan CoronaVac.

"Adanya perbedaan tempat produksi, perbedaan kemasan dari single dose menjadi multiple dose, maka sesuai peraturan wajib diregistrasikan untuk mendapatkan persetujuan izin edar ataupun EUA," jelas Kepala Badan POM, Penny K Lukito.

Informasi lain mengenai vaksin Biofarma adalah terkait nama vaksin. Merilis situs Satgas COVID-19, vaksin Biofarma mengantongi izin dengan nomor EUA2102907543A1. Vaksin langsung diresmikan oleh Kepala BPOM.

Saat peresmian, vaksin Biofarma dinamai vaksin COVID-19. Vaksin ini memiliki bentuk sediaan vial 5 ml, berisi 10 dosis.

Vaksin Biofarma dikemas dalam dus berisi 10 vial dan stabil disimpan pada suhu 2°-8°C. Setiap vial dilengkapi dengan 2D Barcode yang menunjukkan identitas masing-masing vial dengan tujuan untuk melakukan tracking dan mencegah vaksin palsu.

Vaksin Biofarma adalah dari bulk vaksin Sinovac yang terdiri dari tipe vaksin whole virus. Artinya, vaksin jenis ini memanfaatkan virus SARS-CoV-2 nonaktif. Karena sudah nonaktif, virus tidak bisa menginfeksi tubuh dan imun pun akan terbentuk.

Sekadar informasi, saat mengikuti uji klinis di Bandung, Jawa Barat, vaksin Biofarma alias Sinovac punya efikasi 65,3%. Sementara di negara lain, efikasi vaksin sekitar 91,25% dan Brasil hanya 78%.

Lalu, bagaimana dengan imunogenisitas? Imunogenisitas atau yang biasa dikenal kemampuan membentuk antiodi didapat setelah 3 bulan penyuntikan. Adapun hasil imunogenisitas 99,23%. (ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.