
SURABAYA (Lenteratoday) - Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya memulangkan sejumlah pasien yang berhasil sembuh dari Covid 19, Rabu (29/9/2021). Saat ini, hanya tersisa satu pasien yang sedang menjalani perawatan. Maka, kemungkinan dalam waktu dekat RSLI menjadi zero pasien.
Diketahui pasien itu bernama Wilujeng Pratiwi (29) asal Purwokerto. Wilujeng menceritakan, dia dirawat sejak hari Jumat yang lalu. Wilujeng juga masih menunggu hasil swab PCR.
"Waktu itu keluhannya panas dan minta surat keterangan sakit untuk WFH. Kemudian swab tes di Puskesmas Simomulyo dan dinyatakan positif, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan naik ambulance," ujarnya, ketika ditemui di zona merah.
Disinggung menjadi pasien terakhir. Wilujeng mengaku agak bingung dan dilanda perasaan senang campur sedih. Lantaran semua pasien sudah selesai dirawat.
"Saya hari ini sudah di swab semoga hasilnya negatif, bisa pulang. Kalau sedihnya saya sendirian. Apalagi ruangannya luas sekali," ungkapnya.
Sementara itu, dr Nevy Shinta Damayanti, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Spesialis Paru Paru RSLI, menuturkan, pihaknya hari ini memulangkan 9 pasien dan tersisa 1 pasien. Nevy optimis, RSLI besok sudah menuju zero pasien.
"Rumah sakit ini tetap buka. Sesuai protokoler dan ketetapan kami melakukan pembersihan secara keseluruhan, dekontaminasi, sterilisasi, dan pengaturan aset aset di dalam," ucapnya.
"Lalu mengatur nomor tempat tidur kami bersihkan. Serta memperkuat pagar untuk pengamanan supaya memperbaikinya enak karena tidak ada pasien. Mudah mudahan selalu seperti ini terus," imbuhnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, dalam bulan terakhir pasien di dominasi dari Pekerja Migran Indonesia atau luar negeri. Beberapa waktu yang lalu ada beberapa model dan sampel sudah dikirimkan dalam bentuk hasil swab ke kementerian.
"Sampai sekarang tidak ada jawaban.Artinya mungkin alhamdulillah tidak ada mutasi. Sehingga tidak berpikir kesana. Yang terpikir kedepan tetap prokes dimanapun berada. Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," terangnya.
RSLI tetap beraktivitas seperti biasa dengan membenahi segala sesuatu dan melakukan evaluasi, mengingat jumlah pasien pernah mencapai sekitar 10 ribu.
"Dari data itu bisa diolah dan kami sajikan dalam bentuk grafis. Tak lupa nakes akan ada penyegaran keilmuan, bekerja sama dengan relawan membuat webinar dan ini akan terus. Bukan hanya nakes, perawat, dokter, administrasi semuanya akan kembali lagi merefresh keilmuan," jelasnya.
"Tidak menutup kemungkinan sepertinya akan ada perbantuan penanganan sampai ada kebijakan selanjutnya," tutupnya. (Ard)