
LAMONGAN (Lenteratoday) - Sederet rencana disiapkan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi untuk atasi masalah pencemaran lingkungan. Yang paling aksis dan dinilai efektif adalah Samtaku (Sampah Tanggung Jawabku).
Setelah berhasil meminimalisir adanya pencemaran lingkungan karena sampah, samtaku yang diklaim menjadi inovasi pengelolaan sampah pertama di Indonesia yang mempunyai skema kemitraan dengan menggunakan teknologi berstandar internasional tersebut kini bakal dikembangkan.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi memaparkan jika pada tahun 2022 mendatang penyelesaian masalah limbah menjadi fokusnya. Oleh karena itu, ia berkeinginan untuk membangun 2 lokasi samtaku pada Kecamatan Babat dan Solokuro.
“Saya berencana tahun 2022 akan membangun Samtaku di Kecamatan Babat dan Solokuro untuk menampung sampah di wilayah sekitar pantai utara. Inovasi ini tidak boleh berhenti di sini,” ujarnya dalam Kompetisi Kovablik Provinsi Jatim tahun 2021, Rabu (6/10/2021).
Pria yang akrab di sapa Yes itu menimbang bahwa Samtaku tak serta-merta menyelesaikan masalah. Namun juga membawa sederet manfaat sebagai diubah menjadi barang berdaya jual.
"Sampah yang mulanya tidak memiliki nilai guna saat ini sudah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Hasil yang diperoleh dari Samtaku berupa botol, papan, kaos, hingga pupuk kompos dengan produksi 100 ton/tahun," urainya.
Ia kemudian meyakini bahwa inovasi Samtaku bisa dijadikan cikal bakal model pengolahan sampah di masa depan.
"Dari sisi manfaat samtaku, sampah yang masuk pada TPA Tambakrigadung awalnya 50-60 ton/hari menjadi 6-10 ton/hari (hanya residu), penanganan sampah mencapai 77,5 persen (180,2 ton/hari) meningkat dari 45,5 persen (154,7 ton/hari)," jelas Yes.
Sampai saat ini, kata Yes, Samtaku telah berhasil mengurangi sampah dengan sangat efektif. Dalam perhitungannya, sebanyak 22,5 persen sampah bisa dikurangi.
"Pengurangan sampah dari 8,9 persen menjadi 22,5 persen, aksesibilitas ke lokasi pengelolaan sampah lebih dekat, nilai IKM pengelolaan juga naik dari 70,5 persen menjadi 82,05 persen,” papar Pak YES.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Anang Taufik, Lamongan telah memiliki program LGC (Lamongan Green and Clean) yang dapat mensupport inovasi Samtaku.
"Program LGC yang hingga saat ini telah memiliki kurang lebih 1.000 bank sampah secara langsung terjun ke masyarakat tingkat RT-RW ini memberikan edukasi dan apresiasi melalui bank sampah," tungkasnya saat menambahi langkah visioner Bupati Lamongan terkait masalah limbah. (*)
Reporter : Adyad Ammy I.
Editor : Lutfiyu Handi