21 April 2025

Get In Touch

Tingatkan Jumlah Penumpang, Surabaya Bus Buat Terobosan Baru

Surabaya Bus.
Surabaya Bus.

SURABAYA (Lenteratoday) - Untuk menarik masyarakat agar menggunakan moda transportasi umum Surabaya Bus, Pemkot Surabaya melalui UPTD Pengelolaan Transportasi Umum Dinas Perhubungan Kota Surabaya akan membuat terobosan pembayaran dengan menggunakan etoll atau emoney.

“Dalam waktu dekat saya akan buka lagi alternatif pembayaran dengan etoll atau emoney, itu akan saya lakukan seenggak-enggaknyanya minggu depan. Jadi masyarakat lebih punya pilihan lagi akan menggunakan layanan kami,” kata Franki Yuanus, Kepala UPTD Pengelolaan Transportas Umum Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Jumat (8/10/2021)

Selain itu, cakupan wilayah Surabaya Bus juga akan diperluas lagi setidaknya mampu menjangkau tempat tempat wisata di Surabaya. “Jadi destinasi wisata bisa kita jangkau dengan intregasi dari Surabaya Bus dan angkutan umum. Sedang ditelaah dan kaji,” sambungnya.

“Selain study-study terkait dengan pengembangan layanan masa cakupan daerah, pengembangan trayek juga sedang kita kaji dan telaah lagi. Semoga akhir tahun segera dianalisiskan,” katanya.

Inovasi itu dilakukan setelah melihat perkembangan Surabaya bus sejak diluncurkan tahun 2018 lalu. Franki menjelaskan bahwa sejak saat itu Surabaya Bus sudah melayani kurang lebih 3 juta penumpang.

Jika dibandingkan dengan kota- kota yang lain seperti Jakarta, Semarang, Jogjakarta yang bisa mencapai jutaan penumpang dalam kurun beberapa waktu, maka jumlah penumpang yang dilayani Surabaya Bus terlihat sedikit. Banyaknya jumlah penumpang tersebut berdasarkan beberapa faktor.

Franki menuturkan setidaknya ada lima faktor yang mempengaruhi jumlah penumpang yang dilayani. Pertama, harus dilihat dulu kapan mulai beroperasinya. “Suda berapa tahun berdirinya. Kita tidak bisa samakan sengan Trans Jakarta karena berdiri sudah sangat lama, Trans Semarang pun juga sudah berdiri lama,” ujarnya, saat dihubungi lewat sambungan seluler, Jum’at (8/10/2021).

Kedua, lanjut Franki tentunya saja terkait jumlah unit yang ada. Ketiga adalah cakupan layanan. Keempat karena adanya faktor PPKM, karena dimasa PPKM penumpang turun drastis.

“Kita turun drastis bulan Juni-Juli itu ada PPKM level 4. Dimana itu penuruan sangat drastis anjlok sekali. Karena ada batasan 30 persen maksimal,” katanya.

“Nah lalu ada penutupan sejumlah kawasan, berikutnya adalah pembatasan jam operasional, yang biasanya berpoperasi sampai jam 9 atau 10, hanya dibatasi sampai jam 7,” imbuhnya.

Faktor Kelima, Franki mengatakan, bahwa alat pembayaran juga mempengaruhi jumlah penumpang. Surabaya Bus sendiri baru memberikan alternatif pembayaran non tiket pada akhir Agustus lalu, yang mana semua penumpang asal punya akun di bank bisa pakai fasilitas tersebut.

“Sedangakan seperti di Jakarta, Semarang, Jogjakarta sudah membuka pembayaran non tunai sejak dulu. Sehingga semua masyarakat bisa menggunakan,” jelasnya.

Maka dari itu, Lanjut Franki bisa melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi banyak penumpangnya. Bukan hanya yang melihat banyaknya jumlah penumpang dalam kurun waktu beberapa bulan

“Kita harus tarik mundur faktor-faktor apa faktor positif dan penghambat dari situ sudah bisa menelaah komparasi yang actual,” katanya.(*)

Reporter : Ardini Pramitha

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.