
SURABAYA (Lenteratoday) - Sinergitas antara stakeholder untuk sama-sama bergotong royong mengatasi pandemi covid-19 merupakan kunci yang harus dipegang erat. Hal ini diungkapkan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, saat berbicara dalam talkshow yang bertajuk ‘Perang Melawan Covid-19 Belum Usai, Kita Bisa Apa’ di Hotel Harris Surabaya, Sabtu (9/10/2021).
Eri Cahyadi lantas memaparkan bagaimana sinergitas antara Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jatim yang dibangun bisa memberikan dampak positif.
"Pada bulan Juli-Agustus yang lalu, saat covid-19 gelombang dua menyerang, seluruh rumah sakit di Surabaya penuh. Akhirnya dibuatlah rumah sakit lapangan darurat. Kita membuka rumah sakit darurat di lapangan tembak. Di situ semua oksigen habis, saya hampir menyerah. Saya berdoa kepada Tuhan kalau oksigennya habis berarti seluruh orang di dalamnya sekitar 50 orang akan meninggal dunia. Karena kondisinya kritis,” ujarnya.
Tak menyerah sampai situ, Eri terus meminta bantuan kepada Dinas Kesahatan. Lalu menghubungi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan mengutarakan kebutuhannya akan oksigen. Sampai pada akhirnya, Pemprov Jatim mengirimkan bantuan satu pengisi oksigen.
“Peristiwa itu mengajarkan bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, persaudaraan kekuatan kita bersama demi keutuhan NKRI untuk kepentingan umat. itu lebih penting di atas segalanya,” katanya.
“Dan itulah kenapa ketika kasus covid 19 melonjak ada yang berdoa, ulama berdoa setiap hari, ada yang ikut gerakan Surabaya Memanggil, di situ ada dua ribu orang lebih yang menjadi agen perubahan di Kota Surabaya tanpa dibiayai APBD, bahkan ada anak kampus ikut turun,” jelasnya.
Eri juga menceritakan sebuah peristiwa ketika ia bertanya kepada relawan gerakan Surabaya Memanggil, alasan apa sehingga mau ikut membantu penanganan Covid-19.
“Lalu dia menjawab, saya melihat Cak Wali tidak pernah mengeluh dan selalu mengatakan, penyelesaian masalah, bukan karena pemimpin yang hebat, melainkan masyarakatnya sendiri bersama stake holder,” katanya.
“Ini semakin membuka pikiran saya ternyata dalam membangun kebersamaan atau kekuatan Indonesia, khususnya di Kota Surabaya atau pada saat Hari Pahlawan kekuatan terbesar adalah kekuatan bersama - sama. Dengan kebersamaan ini, bukanlah wali kotanya yang berjasa, tapi masyarakat sendiri,” jelasnya.
Bantuan yang diberikan selama ini, menurut Eri, tidaklah berarti apa - apa dibandingkan dengan perjuangan bersama dalam melawan pandemi ini. "Dengan doa warga Surabaya, maka Surabaya bisa menjadi baik seperti saat ini," ujarnya.
“Kepala daerah harus bisa berkolaborasi bersama turun langsung ke lapangan untuk mensejahterakan umat. Mudah mudahan covid segera berakhir,” pungkas Eri.
Reporter : Ardini Pramita
Editor : Endang Pergiwati