
MAGETAN (Lenteratoday) – Sebagai rangkaian HUT Provinsi Jatim ke 76, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berziarah ke makam Gubenur Jawa Timur pertama, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang lebih dikenal dengan Gubernur Suryo, di Magetan, Minggu (10/10/2021).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah berharap pada generasi muda untuk meneladani perjuangan para pahlawan yang telah mendedikasikan hidupnya dan nyawanya untuk negeri ini. "Ini dalam rangka rangkaian HUT Provinsi Jawa Timur pada 12 Oktober. Tradisi rangkaian ini antara lain adalah kita melakukan ziarah ke makam Gubernur pertama Jawa Timur," kata Khofifah.
Dia mengungkapkan bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa memberikan penghormatan dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Penghormatan itu tak terkecuali pada Gubernur Suryo yang merupakan seorang pahlawan nasional.
"Oleh karena itu kepada kita semua marilah kita mencoba membangun satu komitmen bahwa ada perjuangan ada pengorbanan yang itu diteladankan oleh sosok-sosok Pahlawan Kita. Kebetulan Gubernur Suryo selain seorang pahlawan nasional juga gubernur pertama Provinsi Jawa Timur," katanya.
Khofifah menambahkan, karena itulah dalam rangkaian HUT Provinsi Jatim, selalu ada ziarah ke makam gubernur pertama Provinsi Jawa Timur yang juga seorang pahlawan nasional. "Ambillah ini tahun ketiga saya bisa memimpin langsung ziarah ke makam Gubernur Suryo. Saya rasa itu teman-teman salam untuk semuanya dan tolong terus bisa meneladani jejak perjuangan dan pengorbanan para pahlawan nasional kita," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Magetan, Suprawoto, mengucapkan terima kasih pada Gubernur Jatim yang telah berziarah ke makam Gubernur Suryo yang juga pernah menjabat sebagai bupati Magetan. "Ahli waris ada di sini dan kita mendoakan supaya pengorbanan beliau bisa dilanjutkan dengan cara mengisi pembangunan dan memberikan kesejahteraan pada masyakat," katanya.
Untuk diketahui, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, biasa dikenal dengan nama Gubernur Suryo lahir di Magetan 9 Juli 1898 adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia menjabat sebagai Bupati Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943. Menantu Raden Mas Arja Hadiwinoto ini kemudian menjabat sebagai Su Cho Kan atau residen Bojonegoro pada tahun 1943.
Tanggal 19 Agustus 1945, Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo diangkat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Timur. Tapi, masih tetap tinggal di Bojonegoro untuk menyelesakan tugas-tugasnya. Kemudian, tanggal 12 Oktober 1945 pindah ke Surabaya untuk bertugas sebagai Gubernur Jawa Timur.
Tanggal 9 November 1948, mobil Gubernur Suryo dan dua orang polisi dicegat di Walikukun, Ngawi oleh pasukan pro-PKI. Dan diketahui meninggal tanggal 10 November 1948 setelah jasad mereka ditemukan. R. M. T. Soerjo dimakamkan di Makam Sasono Mulyo, Magetan. Serta untuk mengenang jasa-jasanya sebuah monumen dibangun di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Berdasarkan fakta sejarah itu, maka Perovinsi Jawa Timur menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang menetapkan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Timur sebagai Hari Jadi Jawa Timur dan akan diperingati secara resmi setiap tahun, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur. (*)
Reporter : Lutfiyu Handi
Editor : Lutfiyu Handi