
BLITAR (Lenteratoday) - Adanya peningkatan jumlah penumpang kereta api hingga 81% selama sebulan terakhir, maka PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun melakukan penambahan jumlah perjalanan KA jarak jauh (KAJJ).
Seperti disampaikan Manager Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko melalui siaran pers bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun, melakukan penambahan jumlah perjalanan KA seiring meningkatnya volume pelanggan KA. "Daop 7 Madiun mencatat, pada periode 1-11 Oktober 2021, telah mengangkut sebanyak 43.373 penumpang KA," ujar Ixfan, Selasa (12/10/2021).
Jumlah tersebut lanjut Ixfan meningkat sebesar 81 % jika dibandingkan pada periode yang sama di bulan September 2021, yaitu mengangkut 8.292 penumpang KA. Meskipun untuk KAJJ masih belum semua berangkat setiap hari, namun jumlah perjalanannya lebih banyak jika dibandingkan ketika masih berada di PPKM level 4.
Diungkapkan Ixfan saat ini ada beberapa KA yang awalnya hanya berangkat saat weekend (Jumat, Sabtu dan Minggu), kini sudah berangkat setiap hari. "Contohnya KA Brantas, Singasari, Pasundan, Wijayakusuma, Malabar, Ranggajati, dan Bangunkarta," ungkapnya.
Untuk melakukan perjalanan menggunakan KA, PT KAI Daop 7 Madiun masih tetap menerapkan protokol kesehatan ketat kepada calon penumpang KA. Sesuai SE Kemenhub No 69 Th 2021, pelanggan KAJJ diharuskan menunjukkan kartu vaksin minimal vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
"Pelanggan juga wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau Rapid Test Antigen maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan, pelanggan usia di bawah 12 tahun untuk sementara waktu tidak diperkenankan melakukan perjalanan menggunakan KA," terang pria penghobi gowes ini.
Kini KAI telah mengintegrasikan sistem boarding KAI dan aplikasi Peduli Lindungi, sehingga data vaksinasi dan hasil tes Covid-19 pelanggan akan otomatis muncul pada layar komputer petugas. "Integrasi ini bertujuan untuk mempermudah penumpang, memperlancar proses pemeriksaan dokumen dan menghindari pemalsuan dokumen," bebernya.
Selain itu KAI juga menyediakan fasilitas Rapid Test Antigen di stasiun dengan harga terjangkau, bagi para calon penumpang yang ingin melengkapi persyaratan naik KAJJ. Mulai 24 September 2021, KAI menerapkan tarif baru untuk layanan Rapid Test Antigen di Stasiun dari sebelumnya Rp. 85.000 menjadi Rp. 45.000 untuk setiap pemeriksaan.
"Penyesuaian tarif ini merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan," tandas Ixfan.
Adapun daftar stasiun yang melayani pemeriksaan Rapid Tes Antigen di wilayah Daop 7 Madiun adalah Stasiun Madiun, Blitar, Jombang, Kediri, Kertosono, Tulungagung, dan Nganjuk. Untuk dapat melakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen di stasiun, calon pelanggan harus memiliki tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah lunas.
Ixfan menambahkan bahwa KA merupakan moda transportasi yang mengutamakan keselamatan, memastikan pelanggan dalam kondisi aman dan sehat, serta konsisten menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. "KAI mendukung penuh upaya pemerintah dalam melakukan screening deteksi Covid-19 pada moda transportasi Kereta Api, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkasnya.(*)
Reporter : Arief Sukaputra
Editor : Lutfiyu Handi