17 April 2025

Get In Touch

Mahfud MD : Kunci Keberlangsungan Bangsa Adalah Membangun Jiwa Generasi Anak Bangsa

Mahfud MD saat menjadi narasumber dalam kegiatan Stadium Generale di Auditorium Ir Widjatmoko Universitas Semarang (USM), Rabu (20/10/2021).
Mahfud MD saat menjadi narasumber dalam kegiatan Stadium Generale di Auditorium Ir Widjatmoko Universitas Semarang (USM), Rabu (20/10/2021).

SEMARANG (Lenteratoday) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Dr. Moh. Mahfud MD SH SU MIP menyebut kunci keberlangsungan sebuah bangsa adalah dengan membangun jiwa generasi anak bangsa.

"Keberhasilan membangun jiwa anak bangsa yang memahami dan mencintai bangsa dan negaranya sendiri merupakan kunci dalam menjaga keberlangsungan negara," katanya, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Stadium Generale di Auditorium Ir Widjatmoko Universitas Semarang (USM), Rabu (20/10/2021).

Menurutnya, kekuatan negara akan keropos jika anak bangsa tidak memahami dan mencintai bangsa dan negaranya.

"Oleh karena itu, upaya konsisten dan berkelanjutan dalam memberikan dan meningkatkan pemahaman tentang kebangsaan atau wawasan kebangsaan mesti terus dilakukan," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menilai jika wawasan kebangsaan bangsa Indonesia lahir, ketika bangsa ini berjuang untuk keluar dari gempuran para penjajah.

"Meskipun pada awalnya perjuangan bersifat kedaerahan, lokal, bahkan kelompok, namun kesadaran kolektif bangsa kemudian tumbuh bersama seiring dengan beratnya tantangan dan sekaligus persamaan nasib sebagai bangsa terjajah," tuturnya.

Rasa persatuan atas perbedaan suku, agama, dan etnis tersebut, akhirnya menemukan momentumnya pada tanggal 28 Oktober 1928, yang dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda.

"Ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menjadi wujud wawasan kebangsaan sebagai tonggak berdirinya bangsa Indonesia," tegasnya.

Tidak hanya berhenti pada sejarah, menurutnya semangat persatuan harus tetap ditanamkan dalam diri, apalagi saat kondisi pandemi seperti saat ini.

Bangsa Indonesia dihadapkan pada sebuah kondisi dimana satu sisi harus berjuang keras agar tetap dapat hidup sehat dan terhindar dari Covid-19 dengan cara membatasi mobilitas.

"Di sisi yang lain juga harus berjuang untuk tetap dapat memenuhi hak-hak dasar warga negara dengan cara mempertahankan mobilitas warga. Sebuah dilema kehidupan yang tentu tidak sederhana bagi sebuah negara, termasuk Indonesia," tuturnya.

Dengan posisi bangsa yang demikian, ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali dari bidang pendidikan untuk saling bantu membantu supaya bisa secepatnya keluar dari pandemi.

"Peran lembaga pendidikan tinggi sebagai “sarang” para ilmuan sangat dibutuhkan dalam memperkuat wawasan kebangsaan, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini," paparnya.

Reporter : M Iqbal

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.