
LAMONGAN (Lenteratoday) - Tembok Penahan Jalan (TPT) yang jebol hanya karena guyuran hujan di Sugio, Lamongan menuai kecaman dari warga setempat. Bahkan, tetua Desa Sugio menganggap pembangunan jauh dari kata wajar.
Hal tersebut memunculkan fakta jikalau, pembangunan TPT yang tepat di depan Alun-Alun Kecamatan Sugio tersebut tak sesuai Rencana Anggaran Pembangunan (RAP)
Sebab, kata salah seorang warga yang juga tetua desa bernama Seripan Bastian (51) janggalnya pembangunan sudah pasti benar adanya, dan robohnya TPT adalah bukti awal dari pengerjaan yang asal-asalan.
"Kalau liat bangunan itu, semen dan campurannya nggak umum. penggunaan material batu kapur (pedel) juga tidak normal, besi penahan juga tidak ada," ungkap Seripan, Jum'at (20/10/2021).
Ia menilai, tidak layaknya bahan kontruksi telah diketahui banyak warga desa. Dan kejutan datang pada minggu (17/10/2021) setelah runtuhnya TPT terekam kamera hingga viral di media sosial.
"Nggak ambrol gimana orang besi penyanggah juga nggak ada. Malahan, pendirian TPT baru itu hanya menumpuk di atas TPT lama," jawabnya.
Sementara itu, secara terpisah Kabid Perbaikan Jalan Dinas PU Bina Marga Lamongan, Dandoko mengungkapkan jika deltu atau pedel berbatu tidak masuk dalam kontruksi jalan yang semestinya.
"Kalau kontruksi menggunakan bahan deltu jelas itu tidak boleh, bahannya tidak sesuai. Masuknya kontruksi yang nggak wajar" ungkap dia saat dikonfimasi di kantor DPU Bina Marga Lamongan.
Ia mengaku, jika pemangunan TPT di Desa Sugio juga tanpa sepengetahuan pihak PU Bina Marga selaku leading sektor urusan perbaikan jalan di Kabupaten Lamongan.
"Meski status jalan Kabupaten juga tidak ada kordinasi dengan kami, itu bikan kami yang ngerjakan," akunya.
Sedangkan, Kepala Desa Sugio, Rochin, hingga tulisan ini dibuat masih enggan memberikan jawabanya. Dari keterangan terakhir ia hanya berdalih kejadian TPT ambrol disebabkan hujan deras di Sugio, Lamongan.(*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi