23 April 2025

Get In Touch

Pemprov Jatim dan 37 Kabupaten/Kota Terima Penghargaan WTP

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan plakat dan penhargaan WTP pada Wali Kota Blitar Santoso.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan plakat dan penhargaan WTP pada Wali Kota Blitar Santoso.

BANYUWANGI (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur bersama 37 kepala daerah se Jatim menerima penghargaan berupa piagam dan plakat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Ditjen. Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, di Hotel Kokoon, Banyuwangi, Jumat (29/10/2021).

Penghargaan opini WTP ini berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2020. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima langsung piagam dan plakat tersebut dari Kepala Kantor Wilayah Ditjen. Perbendaharaan Prov. Jatim Kemenkeu RI, Taukhid.

Selain Provinsi Jawa Timur, ada 37 pemerintah kabupaten dan kota yang juga menerima penghargaan tersebut. Uniknya, dari 47 kabupaten dan kota itu, ada dua pemerintah daerah yang sudah menerima opini WTP sebanyak 10 kali berturut turut tersebut, yaitu Kota Blitar dan Kota Malang. Atas Prestasi tersebut, Pemprov Jatim memberikan bantuan dana hibah masing masing Rp 10 miliar.

Kemudian ada 26 daerah yang menerima plakat dan piagam Opini WTP 5 kali berturut-turut, yaitu Kab. Banyuwangi, Kab. Blitar, Kab. Bojonegoro, Kab. Bondowoso, Kab. Gresik, Kab. Jombang, Kab. Kediri, Kab. Lamongan, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Malang, Kab. Mojokerto, Kab. Ngawi, Kab. Pacitan, Kab. Pamekasan, Kab. Pasuruan, Kab. Ponorogo, Kab. Probolinggo, Kab. Sidoarjo, Kab. Situbondo, Kab. Trenggalek, Kab. Tuban, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Surabaya.

Serta Piagam opini WTP pada 9 Pemda yaitu Kab. Bangkalan, Kab. Lumajang, Kab. Nganjuk, Kab. Sampang, Kab. Sumenep, Kab. Tulungagung, Kota Madiun, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo. Pemberian plakat dan piagam tersebut dilakukan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada masing-masing kepala daerah secara stasioner.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa keberhasilan dalam mendapatkan opini WTP ini merupakan hasil dari orkrestasi yang luas biasa. Menurutnya, semua kepala daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten/Kota kepala daerah adalah komandan orkrestasi.

“Seluruh kepala daerah itu komandan dari orkrestasi tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Taman safari politik kita ini juga harus nampak indah, kalau ini buganya hijau semua tidak indah, kalau putih semua juga tidak indah. Tapi harus ada varian varian warna di taman safari politik kita, juga enak dilihat dan memberikan manfaat,” katanya.

Dia menandaskan bahwa orkrestrasi adalah bagaimana semua bisa menjadi harmonious partnership. “Ada kerja keras, kerja berat, kejar luar biasa. Tugas besar yang luar biasa itu adalah ketika kita bersama-sama harus menangani pandemi Covid 19, yang pada saat itu mengalami lonjakan yang eksponensial,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjen. Perbendaharaan Prov. Jatim Kemenkeu RI, Taukhid, mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bagian dari apresiasi pemerintah untuk menstimulir agar bisa mengupayakan, mempertahankan opini WTP di masing masing daerah dengan sebaik-baiknya.

“Pemerintah pusat memberikan penghagraan bagi pemerintah daerah yang telah berusaha keras untuk membuat laporan keuangan pemerintah daerahnya dengan wajar tanpa pengecualan. Alhamdulillah pada LKPD 2020 ini hampir semua memperoleh WTP hanya Jember saja yang tidak,” katanya setelah acara.

Dia menandaskan bahwa sejak 2010 sudah ada 27 pemerintah daerah di Jatim yang memperoleh WTP. Kemudian ada daerah yang sudah mendapatkan opini WTP lima hingga enam kali berturut turut. Kemudian Kota Blitar dan Kota Malang yang sudah 10 kali berturut turut mendapatkan opini WTP.

“Mudah mudahan tahun depan bisa nambah yang 10 kali berturut turut,  yaitu Banyuwangi, Ponorogo dan Surabaya memberoleh opini 10 kali berturut turut, dan tahun depan mudah-mudahan sudah lima,” urainya.

Dia menambahkan bahwa yang terpenting dari opini WTP ini adalah bagaimana mereprestasikan keuangan publik yang benar benar untuk rakyat. Dampaknya pada kemakmuran rakyat, dan keuangan itu berdampak pada ekonomi rakyat. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.