23 April 2025

Get In Touch

Menkeu-Menkes G20: Tahun 2020, 70% Populasi Dunia Divaksinasi

Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Kesehatan (Menkes) negara-negara G20 melakukan pertemuan di Roma, Italia, sebagai tuan rumah G20, Jumat (29/10) kemarin. (Foto:G20)
Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Kesehatan (Menkes) negara-negara G20 melakukan pertemuan di Roma, Italia, sebagai tuan rumah G20, Jumat (29/10) kemarin. (Foto:G20)

ROMA (Lentertoday)-Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Kesehatan (Menkes) negara-negara G20 menargetkan 70 persen populasi dunia sudah harus divaksinasi Covid-19 pada pertengahan 2022. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung di Roma, Italia, sebagai tuan rumah G20, Jumat (29/10) kemarin.

"Untuk membantu kemajuan menuju tujuan vaksinasi secara global setidaknya 40 persen populasi di semua negara pada akhir 2021, dan 70 persen pada pertengahan 2022. Kami juga akan mengambil langkah untuk menambah suplai vaksin dan produk medis di negara-negara berkembang dan menghilangkan kendala pasokan dan pembiayaan yang relevan," kata para menteri G20 dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (30/10).

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga disepakati untuk dibentuk gugus tugas khusus untuk memerangi pandemi Covid-19. Pembentukan gugus tugas yang merupakan gabungan Menkeu-Menkes G20 bertujuan untuk meningkatkan kerja sama yang berkaitan dengan pencegahan dan merespons pandemi Covid-19.

Namun, dalam pertemuan itu, mereka tidak dapat mencapai kesepakatan tentang fasilitas pembiayaan terpisah yang diusulkan Amerika Serikat dan Indonesia. Meski demikian, gugus tugas akan mencari opsi untuk memobilisasi dana dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons pandemi.

"Kami membentuk Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 yang bertujuan untuk meningkatkan dialog dan kerja sama global mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Mempromosikan pertukaran pengalaman dan praktik terbaik, mengembangkan koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan, mempromosikan tindakan kolektif, dan menangani keadaan darurat kesehatan dengan dampak lintas batas, serta mendorong pengelolaan sumber daya yang efektif," jelas pernyataan itu.

Para menteri menjelaskan, dibentuknya gugus tugas ini karena pandemi Covid-19 telah memperlihatkan kekurangan yang signifikan dalam koordinasi penanganannya secara global.

Selain itu, mereka juga berjanji akan mendukung semua upaya kolaboratif dalam penyediaan akses vaksin, terapi, diagnostik, dan alat pelindung diri (APD) yang terjangkau, berkualitas dan efektif, khususnya di negara-negara berpenghasilan menengah ke rendah.

Misalnya, untuk mencapai target vaksinasi tersebut, para menteri sepakat meningkatkan pasokan vaksin dan produk medis penting lainnya di negara berkembang. Mereka juga akan menghilangkan kendala-kendala yang berkaitan dengan pasokan dan pembiayaan. Namun belum dijelaskan secara spesifik terkait rencana tersebut.

Mereka juga menyerukan peningkatan ketahanan rantai pasokan (supply chain) untuk penyimpanan vaksin melalui pusat transfer teknologi secara sukarela. Salah satu yang sudah dibangun adalah Hub mRNA yang didirikan di Afrika Selatan, Argentina, dan Brasil melalui perjanjian produksi dan pemrosesan bersama.(*)

Sumber:Reuters

Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.