
SURABAYA (Lenteratoda) - Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sugianto, memaparkan, hingga hari ini jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri Covid 19 di Hotel Asrama Haji Surabaya hanya satu orang.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan, pasien tersebut bukan berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI), melainkan warga Kota Surabaya.
"PMI sudah tidak ada. Jadi tidak ada penambahan pasien atau pemulangan pasien," ujarnya, Minggu (31/10/2021).
Sugianto juga menambahkan, Gedung Shofa saat ini hanya digunakan sebagai ruang Observasi. Kemudian, semua tamu Pasien Isolasi dipusatkan di Gedung Zam Zam.
"Lantai dasar dimanfaatkan sebagai Ruang Pemeriksaan Poliklinik Hotel Asrama Haji," imbuhnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Pahlawan, tetap jaga protokol kesehatan dan jangan lengah karena pandemi Covid 19 belum hilang. "Kendati demikian kami tetap siaga sambil memantau kondisi perkembangan terkini. Ini untuk antisipasi dari varian baru Virus Covid 19," tegasnya
Sugianto berpesan, "Tetap prokes memakai masker, jaga jarak, hindari mobilitas, kalau tidak ada perlu, sebaiknya tetap berada di rumah, serta cuci tangan," tutupnya.
Sekedar informasi, Hotel Asrama Haji pada masa pandemi merupakan tempat karantina bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan orang yang memiliki indikasi positif terpapar Covid 19.
Prosedur Karantina PMI. Begitu tiba Bandara Juanda, cek kesehatan di KKP 1 Juanda, Pengumpulan Paspor, Pengurusan Bagasi lewat Bea Cukai. Setelah itu berangkat ke Asrama Haji Surabaya dengan mengendarai Bus Dishub Jatim dan truk Kodam 5 Brawijaya. Tiba di lokasi, PMI registrasi, Swab PCR, Mengantri pengambilan kunci lalu check in, masuk kamar, dan istirahat.
Reporter : Ardini Pramitha
Editor : Endang Pergiwati