20 April 2025

Get In Touch

Untuk Perluas Lahan Tanam, Dinas Pertanian Gresik Memberikan Pelatihan Diversifikasi Tembakau

Untuk Perluas Lahan Tanam, Dinas Pertanian Gresik Memberikan Pelatihan Diversifikasi Tembakau

GRESIK (Lenteratoday) - Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mengoptimalkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk menggelar pelatihan diversifikasi tanaman tembakau.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro melalui Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Syamsul Ma’arif, Selasa (2/11) menyampaikan bahwa pelatihan ini  memberikan gambaran kepada petani terkait potensi bisnis tembakau selain untuk rokok dan cerutu. Harapannya, ketika petani di Gresik memahami prospek bisnis komoditas ini, mereka akan memperluas lahan tanamnya, serta muncul petani tembakau baru.

"Pelatihan ini juga berupaya mengubah pola pikir masyarakat yang masih konservatif menjadi transformatif. Dimana diversifikasi produk berbasis tembakau diharapkan dapat mengubah stigma negatif tentang tanaman tembakau," ujar Syamsul.

Pelatihan digelar dua kali, yaitu tanggal 20 dan 21 September 2021 lalu dengan diikuti masing-masing sesi sebanyak 55 peserta. Acara yang digelar di Kantor Dinas Pertanian Pemkab Gresik ini menghadirkan dua narasumber Dr. Ahmad Dedy Syathori dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan-Malang dan Elda Nurnasari dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas).

"Pelatihan ini sejalan dengan program perluasan tanaman tembakau yang dijalankan Dinas Pertanian. Jika selama ini komoditas tembakau hanya ditemui di Gresik wilayah Selatan, tahun ini kami mulai memberikan edukasi tanaman tembakau untuk petani di wilayah Utara Gresik," tandas Syamsul.

Sementara Ahmad Dedy dalam materinya mengedukasi peserta bahwa pengelolaan tembakau dan limbahnya dengan tepat terbadu, akan memberikan added value atau nilai tambah yang sangat besar. Sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat (society empowerment) karena mampu menciptakan lapangan kerja baru di sektor tembakau di luar rokok dan cerutu.

"Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, petani,  peneliti, akademisi,  dan masyarakat dalam optimalisasi diversifikasi produk tembakau turut membantu eksistensi perkebunan tembakau," ujar Ahmad Dedy.

Ia juga menyampaikan jika diversifikasi produk tembakau dapat mempertahankan identitas bangsa, karena sejak zaman kolonial Belanda hingga kini, sektor tembakau telah menghidupi jutaan keluarga di Indonesia.

Sedangkan, pemateri kedua Elda Nurnasari menjelaskan bahwa tembakau dan limbahnya memiliki diversifikasi usaha yang luas, dan sangat dibutuhkan masyarakat. Diantaranya untuk Biopestisida, Minyak Atsiri, Farmasi (Neophytadien 74%), Parfum Badan (90% diterima), Bio-oil (Keton, Asam, Fenol), Bio-char (Batubara standar D), Bio-gas (Gas bakar) dan  Kompos (SNI Kompos).

"Petani tidak perlu ragu karena potensi bisnis tembakau tidak terbatas pada rokok dan cerutu," tandasnya.

Terakhir, Dinas Pertanian Gresik memastikan jika kegiatan pelatihan ini senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sektor hulu pertanian. (*)

Reporter: Asepta/adv
Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.