23 April 2025

Get In Touch

20 Desa di Kabupaten Blitar Jadi Pilot Project Digitalisasi Desa

Ketua Umum Relawan TIK Kab Blitar, Hamzah Fathoni
Ketua Umum Relawan TIK Kab Blitar, Hamzah Fathoni

BLITAR (Lenteratoday) - Sebanyak 20 desa di Kabupaten Blitar menjadi Pilot Project Digitalisasi Desa, untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.

Disampaikan Ketua Umum Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Blitar, Hamzah Fathoni bahwa Digitalisasi Desa dilakukan untuk mendukung Program Smart Village dari Kementerian Desa (Kemendes), yang kemudian dikolaborasikan dengan Pandu Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Awalnya ada 30 desa yang masuk Pilot Project Program Smart Village Kemendes, kemudian dikolaborasikan dengan Pandu Digital untuk Program Digitalisasi Desa dipilih 20 desa yang menjadi Pilot Project," ujar Hamzah, Kamis (4/11/2021).

Lebih lanjut Hamzah menjelaskan Relawan TIK yang selama ini mitra dari Menkominfo mensinergikan Pandu Digital untuk mendukung Digitalisasi Desa dalam 3 aspek yaitu penyedian internet desa, data base desa dan pengembangan SDM.

"Jadi kami dari Relawan TIK ini mensinergikan Program Smart Village dengan Digitalisasi Desa, melalui peembentukan Pandu Digital di 20 desa yang menjadi Pilot Project. Sesuai dengan program, serta dukungan dari Ditjen Aptika Kemenkominfo. Maka pada 2 November 2021 kemarin dibentuklah 20 Pandu Digital, yang akan jadi pendamping dan diharapkan bisa menjadi duta digital bagi desa lain diluar Program Smart Village Kemendes," jelasnya.

Diungkapkan Hamzah Digitalisasi Desa ini juga mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar, untuk mewujudkan Internet Sambung Desa dan e-Goverment. "Maka kedepan Digitalisasi Desa ini akan terus dikembangkan untuk pemberdayaan desa, tidak hanya terbatas pada 20 desa yang menjadi Pilot Project saja. Tapi ke seluruh desa yang ada di Kabupaten Blitar, untuk mengembangkan potensi desa seperti bidang peternakan, perikanan dan pertanian," ungkapnya.

Hamzah juga menyampaikan beberapa rekomendasi kebijakan Pemberdayaan Desa diantaranya Pembangunan, Pengembangan dan Tata Kelola Infrastruktur Jaringan Internet Desa, untuk mengatasi kesenjangan digital yang telah dilakukan pendampingan oleh Relawan TIK di 5 desa.

"Agar dijadikan gerakan masif di desa-desa yang masih kesulitan akses internet, dengan Program “Internet Sambung Desa”. Perlu adanya dukungan Program "Internet Sambung Desa” yang dilakukan Relawan TIK Kabupaten Blitar di seluruh komisariat kecamatan dan desa sebagai pengembangan SDM," terangnya.

Termasuk pemanfaatan jaringan internet desa, untuk menunjang penyelenggaraan Pemerintah Desa menuju Smart Village (desa cerdas) harus didampingi secara resmi dan berkesinambungan oleh Relawan TIK Kabupaten Blitar beserta komisariat kecamatan/ desa sesuai dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar.

Diawali dengan membangun database dan peta desa beserta kebutuhan aplikasinya, dibutuhkan fasilitasi ruangan atau bangunan beserta peralatannya untuk sekretariat sekaligus mendukung munculnya milenial desa. "Serta Dilakukan gerakan masif pemberdayaan desa, dengan digitalisasi UMKM desa menggunakan platform digital yang telah dibangun oleh Relawan TIK Indonesia," pungkasnya.

Sementara itu Koordinator Pemberdayaan Komunitas Ditjen Aptika Kemkominfo, Bambang Tri Santoso menuturkan Pandu Digital dibentuk atas inisiasi Ditjen Aptika Kemenkominfo. Tujuan dari Pandu Digital ini dibentuk sebagai pendamping masyarakat menghadapi era Revolusi Industri 4.0.“Karena sekarang era digital, maka untuk mempercepat transformasi digital di masyarakat perlu fasilitator pendamping salah satunya adalah Pandu Digital,” tutur Bambang. (*)

Reporter : Arief Sukaputra

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.