25 April 2025

Get In Touch

Tinjau Lokasi Perahu Terbalik, Gubernur Khofifah Beri Solusi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau lokasi perahu terbalik di desa Ngadirejo, Rengel, Tuban.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau lokasi perahu terbalik di desa Ngadirejo, Rengel, Tuban.

TUBAN (Lenteratoday) - Pasca terbaliknya perahu penyeberangan Rengel, Tuban - Kanor, Bojonegoro, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan beberapa solusi. Hal itu disampaikan saat melakukan peninjauan ke lokasi kejadian di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jumat (5/11/2021).

Gubernur Khofifah menyampaikan seharusnya penyeberangan tersebut ada SK dari kabupaten. Namun karena penyeberangan tersebut berasa pada dua daerah yaitu Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, maka akan ada upaya di Provinsi. Kemudian seharusnya juga ada kajian terhadap kelaikan armadanya dan ada sertifikasi dari nahkodanya.

Terkait dengan hal ini, Gubernur Khofifah mengatakan sudah koordinasi dengan Dishub supaya sertifikasi nahkoda dan kelaikkan armada yang dari pusat bisa mendapat garansi bisa cepat selesai dan gratis.

"Kalau dari Pemkab, saya rasa ini akan bersama-sama kita pastikan bisa gratis. Sehingga mereka yang sumber income-nya juga dari proses penyeberangan seperti ini dan mereka yang membutuhkan percepatan akses itu sama-sama bisa mendapatkan kemudahan dan murah," tandasnya.

Sementara, terkait dengan pembangunan jembatan Rengel- Kanor, Khofifah menjelaskan bahwa jembatan memang diharapkan menjadi opsi untuk memudahkan masyarakat. Dia juga mengaku menjadi saksi penandatanganan pembangunan jembatan tersebut antara Pemkab Tuban dengan Pemkab Bojonegoro.

"Mudah-mudahan, kata Pak Bupati, akhir tahun ini sudah selesai. Sehingga akses bagi mobilitas masyarakat dari Rengel dan Kanor atau Tuban dan Bojonegoro bisa lebih mudah, lebih aman, lebih nyaman," sambungnya.

Sementara itu, terkait dengan kesiapan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana, Khofifah telah dua kali menggelar apel khsus menghadapi banjir. Jadi, lanjutnya, sama-sama harus dilakukan mitigasi, karena BMKG sudah menyampaikan  bahwa 20 hingga 70 persen kemungkinan intensitas hujan akan meningkat di bulan November sampai dengan bulan Februari.

"Jadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus dilakukan oleh semua pihak. Pastikan bahwa sungai-sungai ini terkawal. Jadi got got di sekeliling rumah itu bisa kita bersihkan. Kemudian bikin posko banjir, siaga banjir, apa siaga bencana di titik terdekat yang dulu sudah pernah menjadi KSB (Kampung siaga bencana). Pastikan relawannya juga bisa, kampung-kampung tangguh juga bisa aktif," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubermur Khofifah juga memberikan santunan pada para ahli waris korban meninggal senilai Rp 10 juta. Santunan diberikan pada empat ahli waria korban meninggal yang sudah ditemukan jasadnya.

Sementara, sampai saat ini masih ada 5 orang penumpang perahu penyeberangan yang belum ditemukan. Sedangkan 10 orang berhasil selamat dari peristiwa tragis itu. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.