
MADIUN (Lenteratoday) - Kota Pendekar yang mengalami perubahan pesat dalam pembangunan, tak henti-hentinya melakukan inovasi. Kali ini, inovasi untuk melakukan kolaborasi antara pecel, kuliner khas Kota Madiun dengan tanaman porang dilakukan untuk mendongkrak perekonomian yang sedang lesu di tengah pandemi covid-19.
Inovasi tersebut dilakukan, sebagai langkah menjalin kesinambungan antara Kota Madiun yang bersiap menjadi jujugan wisatawan, dengan Kabupaten Madiun sebagai penghasil tanaman porang berkualitas. Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Madiun Maidi, saat ditemui di Taman Ngrowo Bening Edu Park, Selasa (9/11/21).
"Sedang saya konsep. Nanti di tengah kota harus ada restoran menu hasil olahan dari produk porang. Contoh, nasi pecel porang, lempeng porang, dan rendang porang, yang menanam kabupaten, dan yang mengolah jadi kuliner itu kota" ujar Maidi
Wali Kota Madiun yang juga mantan Sekretaris Daerah itu mengatakan, inovasi perlu dilakukan untuk menarik minat masyarakat luas berkunjung ke Kota Pendekar. Pasalnya, kota yang menggantungkan perekonomian di bidang jasa diharuskan mampu memberi pelayanan yang baik melalui inovasi.
"Kota harus menarik di semua lini. Kalau banyak orang yang datang kemari, maka perputaran ekonomi UMKM dapat berjalan dengan lebih baik" imbuh Maidi.
Konsep untuk melakukan kolaborasi antara pecel dan hasil bumi porang, pun kiranya akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan, agar UMKM dapat mengambil momentum di tengah pemberlakuan PPKM level 1 di Kota Pendekar.
"Kita sudah fasilitasi tempat, dalam waktu dekat kira-kira Desember. Nanti akan ada restoran, semacam UMKM berbasis kelompok tani yang mengolah dan yang menjual juga dari UMKM" pungkasnya. (*)
Reporter : Wiwiet Eko Prasetyo
Editor : Endang Pergiwati