
LAMONGAN (Lenteratoday) - Intensitas hujan yang tinggi membuat ratusan hektar lahan pertanian warga di Kecamatan Modo, Lamongan tergenang. Hal tersebut ditengarai karena tanggul jebol akibat tak kuat menampung debit air.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muhammad Muslimin, membenarkan jebolnya tanggul sungai yang berada pada dua titik sekaligus itu. "Melubernya aliran Sungai Cawak Kepoh mengakibatkan meluapnya air di sepanjang Kali jalur pembuangan ke Waduk Bowo yang membuat tanggul Desa Kedungrejo Kecamatan Modo jebol sepanjang 4-5 Meter dan tanggul yang ada di Desa Sambungrejo Kecamatan Modo jebol sepanjang 10-12 Meter," kata Muslimin ketika dikonfirmasi, Rabu (10/11/2021).
Akibatnya, lahan pertanian warga Desa Kedungrejo, Desa Sambungrejo, dan Desa Sidomulnya terkena imbasnya. Tercatat sedikitnya 65 hektar lahan pertanian di Desa Kedungrejo terendam air. Sedangkan di Desa Sidomulyo terhitung lebih parah dengan 140 hektar lahan tergenang. Sementara di Desa Sumbangrejo, kata Muslimin, selain 85 hektar lahan terendam juga sedikitnya 20 rumah warga menjadi korban.
"20 rumah yang tenggelam itu ketinggian airnya mencapai 10-15 cm," jelasnya.
Lahan pertanian yang terendam banjir ini, imbuh Muslimin, kebanyakan adalah lahan pertanian yang ditanami tembakau. Muslimin menyebut, kondisi tanggul belum ada perbaikan karena arus air masih tinggi dan lokasi juga masih hujan.
"TRC BPBD Lamongan melakukan kaji cepat ke lokasi banjir dan sementara membawa material berupa terpal dan glangsing untuk perbaikan tanggul," imbuh Muslimin. (*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi