
Madiun - Kabar gembira bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Madiun yang menjelang pensiun. Pasalnya, ketika mereka masuk masa pensiun dan memiliki skill khusus ada kemungkinan akan ditarik dan diberdayakan lagi oleh pemerintah kota Madiun.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Madiun Haris Rahmanudin yang menyambut baik usulan Walikota Madiun, Maidi, tentang penarikan kembali Pensiunan ASN yang mempunyai skill khusus untuk membantu pemerintahan ke depan.
Namun, Haris menyebut sementara ini wacana itu hanya sebatas usulan dan perlu kajian tindak lanjut. Terlebih nantinya akan kembali kepada kebutuhan formasi di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Madiun.
"Itu nanti kembali ke kebutuhan formasi terkait demgan ahli. Baik para rekan pensiunan dan sebagainya butuh apa modelnya secara formil atau menjadi semacam konsultan, masih dirumuskan dan masih disiapkan," ungkap Haris, Senin (2/3/2020).
Kendati demikian Haris mengakui jika BKD kota saat ini kekurangan tenaga ahli yang benar-benar kompeten di bidangnya, pasca mereka pensiun. Maka dari itu pihaknya mengapresiasi ide walikota untuk memanfaatkan serta mengoptimalkan para PNS yang sudah purna tugas.
Artinya satu trobosan ini nanti perlu dibahas lebih lanjut nanti prioritasnya seperti. Secara jumlah iya (kurang) antara formasi yang diberikan pemerintah pusat dengan kondisi yang ada di lapangan emang masih kurang," beber Haris.
Sebelumnya, Walikota Madiun Maidi meminta pada jajarannya untuk memanfaatkan atau menarik kembali para pensiunan ASN yang punya skill (keahlian) khusus. Hal ini untuk menjaga stabilitas pemerintahannya karena jumlah yang pensiun lebih banyak dibandingkan yang masuk.
saat momen pemberian Surat Keputusan (SK) pensiun terhitung mulai tanggal (TMT) 1 April 2020 sampai 1 Juni 2020 kepada para calon pensiunan PNS di Balai Kota Madiun, Senin (17/2/2020), Walikota Maidi berpesan kepada jajaran petinggi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk menarik kembali para pensiunan yang mempunyai skil khusus.
Penarikan tersebut bertujuan agar gerbong pemerintahan Kota Madiun tidak pincang. Karena ia menilai presentase ASN yang keluar lebih banyak dibanding anggota yang masuk. Selain itu para pegawai baru belum tentu mempunyai skil yang sepadan dengan para pensiunan.
“Dan saya minta kepada OPD, yang pensiun punya skil kusus belum ada penggantinya ditarik kembali ke pemda tolong. Entah apa caranya, apa jadi konsultan atau pengawas apa pekerja harian, pokoknya ditarik kembali,” pesannya. (Sur)