
SURABAYA (Lenteratoday) - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Surabaya diharapkan menjadi yang terdepan. Terlebih lagi dengan terpilihnya Yoyon Sudiono, SE STsebagai ketua untuk periode 2021-2016.
Harapan tersebut dilontarkan ketua umum BPD Gapensi Jawa Timur, M Syarifudin, setelah menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) VIII Gapensi Surabaya di Westin Hotel Surabaya, Kamis (18/11/2021).
"Posisi Gapensi Surabaya harus terdepan. Maksud saya terdepan dalam arti keprofesionalan dan tata cara organisasi. Kenapa, karena ke depan tantangan kami cukup berat dalam melaksakanan tugas sebagai masyarakat jasa kontruksi,” tutur Syarifudin.
Syarifudin juga mengatakan bahwa Gapensi Surabaya sudah teruji. Dimana produk Gapensi Surabaya bisa dimanfaatkan masyrakat secara maksimal. Dia juga mengatakan bahwa Gapensi Surabaya akan mampu melewati atau menjalankan apapun yang menjadi aturan pemerintah. Bahkan, undang-undang sekarang ini menjadi seleksi alam bagi para pelaku jasa kontruksi. "Tapi saya yakin teman-teman Surabaya pasti bisa, karena mengedepankan keprofesionalan,” tegasnya.
Terkait terpilihnya kembali Yoyon sebagai nahkoda Gapensi Surabaya untuk lima tahun ke depan, Syarifudin berpandangan bahwa Yoyon adalah sosok yang tepat untuk menjadi leader organisasi.
“Saya dan mas Yoyon bukan orang baru di Gapensi. Bisa saya katakan Mas Yoyon ini Gapensi banget dan teruji dalam lima tahun terakhir. Mas Yoyon juga banyak berbuat untuk masyarakat Surabaya. Gapensi Surabaya masih ingin Mas Yoyon untuk mengkomandani Gapensi Surabaya karena ia merupakan aset dan sudah teruji di bidangnya,” pungkas Syarifudin.
Sementara itu, Ketua Gapensi Surabaya, periode 2021-2016, Yoyon Sudiono, SE ST berjanji akan lebih aspiratif dan responsif. “Mudah-mudahan apa yang menjadi moto kami bisa terimplementasikan dengan baik dan berjalan lancar sesuai harapan," kata Yoyon yang terpilih secara aklmasi sebagai Ketua Gapensi Surabaya dalam Muscab yang dihadiri 320 anggota.
Sesuai dengan moto tersebut, Yoyon menyampaikan anak berperan aktif sebagai asosiasi dari induk para pelaku jasa kontruksi. “Teman-teman harus dan wajib menyikapi regulasi yang ada terkini terkait kelangsungan usaha teman-teman pengusaha jasa kontruksi khususnya anggota yang saat ini dirasa sangat berat. Tapi Insha Allah sebagai organisasi tertua dan terlama kami sudah menyiapkan segalanya,” terang Yoyon.
Dia mencontohkan, di era Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) yaitu mengerucutya asosiasi-asosiasi badan usaha, dari puluhan, hanya tinggal 6 dan salah satunya adalah Gapensi yang terakreditasi dan mendapatkan lisensi dari Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK).
“Karena itu saya yakin Gapensi adalah asosiasi yang teruji. Ini dibuktikan dengan mendapatkan lisensi pertama dari sekian puluh asosiasi yang mengajukan sebagai lembaga yang mendapatkan sertifikasi dari badan usaha,” sambungnya.
Untuk itu, kata Yoyon, Gapensi harus berperan aktif dan harus bertanggung jawab jika ada anggota yang mengalami kesulitan dalam memenuhi legalitasnya.
“Seperti yang disampaikan oleh Ketua BPD Gapensi Jatim, Pak Syarif ( M Syarifudin). Dengan adanya sistem yang terintegrasi. Otomatis menjadi langkah awal untuk menyongsong era digital. Kami akan bersama pengurus lainnya akan merapatkan barisan," tandasnya.
Dia juga berjanji akan membangun sinergi dengan stakeholder baik dengan Pemkot Surabaya dan kementerian yang ada. Nantinya Gapensi akan memberikan edukasi dan pelatihan kepada anggota agar bisa menyongsong era seperti tersebut.
Di sisi lain, Yoyon yang juga mantan anggota Dewan Pembina Gapensi Surabaya itu optimistis Gapensi Surabaya akan makin maju karena mendapatkan lampu hijau dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dia menceritakan, sejak dilantiknya Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya, ada tanggapan positif untuk industri jasa kontruksi khususnya pengoptimalan dan pemberdayaan tenaga kerja secara manusiawi.
"Ada satu langkah ke depan yang sangat luar biasa. Beliau (wali kota) mempunyai kebijakan yang luar biasa. Contohnya tenaga kerja Satgas yang sekarang tidak lagi ada tenaga kerja dari luar Surabaya. Ini menjadi suatu bentuk kepedulian seorang pemimpin kepada rakyatnya. Kami menilai itu sebuah perhatian yang patut diapresiasi. Ketika kami menyampaikan keluh kesah anggota kami khususnya pengusaha kecil, beliau sangat responsif. Dan mengatakan, tolong inventaris anggota kelas kecil yang belum mendapatkan pekerjaan dari Pemkot nanti audensi dengan Pemkot,” ungkap Yoyon.
Yoyon juga optimis akan mendapat bagian dari APBD Surabaya 2022. Setidaknya dari APBD senilai Rp 10,3 triliun itu Gapensi bisa mendapatkan bagian dari proyek-proyek yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Untuk itu, lanjutnya, Gapensi ingin menumbuhkembangkan semua anggota biar bisa bekerja dengan optimal.
"Sebagai contoh, teman-teman yang tidak mempunyai sub bidang atau kualifikasi bidang, akan kami dorong untuk berkolaborasi dengan pengusaha konstruksi lainnya agar menopang dan bisa berkolaborasi. Supaya tidak hanya menjadi penonton. Syukur-syukur bisa menjadi pemenang tender yang ditayangkan Pemkot,” bebernya. (*)
Reporter : Lutfiyu Handi
Editor : Lutfiyu Handi