07 April 2025

Get In Touch

Obituari: Verawaty Fajrin dengan Segudang Prestasi

Mantan pebulu tangkis nasional Verawaty Fajrin berharap atlet Indonesia mampu membuat kejutan di Asian Games 2018. Mental dinilai menjadi salah satu kunci untuk meraih medali emas (Ant)
Mantan pebulu tangkis nasional Verawaty Fajrin berharap atlet Indonesia mampu membuat kejutan di Asian Games 2018. Mental dinilai menjadi salah satu kunci untuk meraih medali emas (Ant)

JAKARTA (Lenteratoday) -Dunia bulu tangkisn Indonesia kembali berduka. Salah satu legendanya, yakni Verawaty Fadjrin berpulang di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu (21/11/2021), pukul 06.58 WIB setelah sebelumnya mengalami sakit yang cukup lama.

"Innaalillaahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulu tangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fadjrin. Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulu tangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan " kata Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11/2021).

Verawaty Fadjrin merupakan mantan pemain yang sarat prestasi besar ini berpulang dalam usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru.

Hingga akhir hayatnya, Vera meninggalkan suami Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.

Rencananya, jenazah Vera akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu siang, diberangkatkan dari rumah duka Kavling DKI Cipayung yang berlokasi di Jalan Durian Blok T 1 No. 23 RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur. Sebelumnya, almarhumah disalatkan di Masjid Al Islam, di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

Sederet prestasi telah dibukukan Vera semasa membela skuad Merah Putih. Pada tunggal putri, mantan atlet kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie, 11-1, 11-3.

Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang) 15-3, 10-15, 15-5.

Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968. Bersama Imelda pula, Vera merebut emas SEA Games Manila 1981.

Bersama Imelda pula, Vera sukses merebut medali emas Asian Games VIII tahun 1978 di Bangkok. Pada babak final, mereka mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China). Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978.

Di luar itu, masih banyak prestasi besar yang dicatat Vera. Bersama Eddy Hartono, Vera sebelumnya juga ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989.

Mereka menjadi penentu kemenangan tim Garuda 3-2 atas Korea Selatan di final setelah mengatasi Park Joo-bong/Chung Myung-hee 18-13, 15-3. 

Penuh perhatian

Bulan September 2021 lalu mantan pebulu tangkis Verawaty Fajrin menjalani perawatan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta karena penyakit kanker paru-paru.

Pemerintah menaruh perhatian penuh serta memberi dukungan layanan kesehatan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan sebesar Rp100 juta kepada legenda bulu tangkis itu ketika sedang dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali juga menjenguk Verawaty. Zainudin Amali didampingi Direktur Utama RS Dharmais Dokter Suko Nindito, dan Fajrin (suami Verawaty).

Meskipun perawatan Verawaty di RS Dharmais akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut mengupayakan perawatan terbaik dengan mengubah status anggota BPJS miliknya dari kelas 2 menjadi kelas 1.

"Mbak Vera tetap kami monitor kondisinya," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Sulistiantoro Dewa Broto.

Selain memastikan Verawaty akan mendapatkan perawatan terbaik, Gatot juga memastikan bahwa Kemenpora dan Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi untuk membantu perawatan Verawaty.

Menteri BUMN Erick Thohir juga ikut memberikan dukungan. Erick yang datang bersama Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berpesan agar Verawaty fokus pada upaya pemulihan kesehatan sehingga bisa kembali bermain tenis, olahraga yang dilakukannya setiap pagi.

"Cepat sembuh ya, Mbak Vera. Sudah jangan banyak memikirkan yang terlalu berat. Insyallah dibantu oleh BNI dan juga pemerintah atas kesulitan yang dialami. Fokus saja pada pengobatan agar benar-benar bisa pulih dan bisa kembali lagi main tenis setiap pagi," ucap Erick.

Erick mengenang momen ketika Verawaty ditunjuk olehnya menjadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018. Dia juga mendapat kehormatan untuk menyerahkan obor kepada Presiden Joko Widodo di sela-sela peringatan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2018 di Istana Negara.

Erick mengatakan bahwa Verawaty telah berkontribusi membawa bangga bangsa Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Bantuan pemerintah, menurutnya, tidak sebanding dengan pencapaian yang sudah ditorehkan oleh peraih emas Asian Games 1978 itu.

Dalam kesempatan itu, BNI yang merupakan sponsor utama cabang bulu tangkis turut memberikan sumbangan uang sebesar Rp350 juta kepada Verawaty (*)

Berita terkait: Verawaty Fajrin Tutup Usia, Presiden Ucapkan Duka Mendalam

Suber: Antara

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.