22 April 2025

Get In Touch

Banjir Akibat Ekosistem Alam Terganggu, Perizinan PBS Perlu Dievaluasi

Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf.
Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Dewan Rakyat mendukung dilakukannya evaluasi terhadap perizinan baru yang diberikan kepada Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang dilakukan pemerintah pusat bersama pihak provinsi dan kabupaten/kota.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf mengatakan evaluasi diperlukan untuk mengetahui apakah izin PBS yang telah diterbitkan ternyata berdampak besar atas bencana banjir yang terjadi di provinsi Kalteng, termasuk di Kota Palangka Raya.

"Sementara menunggu hasil dari evaluasi tersebut, izin PBS baru di Kalteng diusulkan untuk dihentikan sementara waktu," papar Wahid, Selasa (23/11/2021).

Selain itu evaluasi perizinan bisa lebih difokuskan kepada PBS yang berlokasi di bagian hulu Kalteng. Diduga salah satu penyebab terjadinya banjir di sejumlah kabupaten/kota di Kalteng adalah akibat aktivitas PBS.

Ia menambahkan pemberian izin PBS, khususnya yang berada di bagian hulu, benar-benar harus dilakukan secara cermat dan sangat ketat. Karena apabila tidak, dikhawatirkan dampak yang ditimbulkan akan semakin besar dan serius kedepannya.

"Sudah seharusnya semua kegiatan perusahaan dan masyarakat yang dinilai berdampak bagi lingkungan, harus diberikan perhatian dan dicarikan solusinya," ungkap Wahid.

Wahid juga berharap ke depannya baik pemerintah pusat maupun daerah, dapat lebih selektif dalam mengeluarkan izin PBS di provinsi Kalteng.

"Demikian juga terkait Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), harus benar-benar diperhatikan dan dipatuhi," jelas Wahid.

Tidak hanya itu, ia juga menyarankan agar pemerintah setempat melalui dinas terkait, untuk melakukan reboisasi dan reklamasi pada lahan gundul serta lahan bekas galian tambang batubara maupun lainnya.

Reboisasi dan reklamasi harus digalakkan dan segera dilaksanakan. Hal ini harus diterapkan demi memulihkan kondisi ekosistem alam yang mulai terganggu, khususnya di daerah hulu.

"Karena kerusakan yang terjadi di daerah hulu, namun yang merasakan dampaknya berupa banjir dirasakan di daerah hilir, seperti yang terjadi saat ini," pungkas Wahid.

Reporter : Novita Masniari

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.