
JAKARTA (Lenteratody) – Sedikitnya sembilan negara telah melaporkan termuan kasus varian Omicron. Di antaranya adalah Itali, Jerman, Belanda dan Austria. Temuan varian baru Covid 19 ini diumumkan pada Sabtu (27/11) malam, setelah pemeriksaan 61 orang pendatang dari Afrika Selatan ke Belanda, terbukti positif COVID-19. Sementara pihak berwenang Austria telah mendeteksi kasus virus corona yang pertama kali diduga varian Omicron di wilayah pegunungan Tirol juga pada Sabtu malam (27/11).
Institut Kesehatan Belanda (RIVM) pada Sabtu (27/11) mengaku yakin varian baru itu telah menginfeksi sejumlah orang yang positif dari sekitar 600 penumpang pesawat yang dites saat tiba dengan dua penerbangan dari Afsel pada Jumat (26/11).
Juru bicara RIVM mengatakan mereka "hampir pasti" menemukan kasus Omicron namun masih perlu menguji lagi dan institut tidak akan mengungkap berapa kasus yang ditemukan sebelum semuanya jelas. Pada Minggu temuan kasus akan dirilis petang.
Kemunculan Omicron --disebut "varian yang diwaspadai" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu-- telah menimbulkan kekhawatiran dunia karena bisa mengurangi kemanjuran vaksin dan memperpanjang pandemi COVID-19.
Penyelidikan Belanda dimulai dengan menguji 624 penumpang dari dua penerbangan yang tiba di Bandara Schipol, Amsterdam pada Jumat. Sebanyak 61 penumpang yang terbukti positif kini diisolasi di sebuah hotel dekat bandara.
Otoritas kesehatan Belanda juga menelusuri kontak dan menguji sekitar 5.000 penumpang lain yang datang dari Afsel, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia atau Zimbabwe sejak Senin.
Kekhawatiran pada varian Omicron muncul di saat banyak negara Eropa berjuang menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
Di Belanda, aturan yang berlaku sejak Minggu mengharuskan bar, restoran dan sebagian besar toko tutup pada pukul 17.00. Kebijakan itu diambil untuk menahan gelombang baru COVID-19 yang mencatatkan rekor pada jumlah kasus dan membebani sistem kesehatan.
Sementara di Austria, deteksi kasus Covid 19 varian baru ini diketahui setelah seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan, minggu lalu, dan dinyatakan positif COVID-19 dengan indikasi varian baru, meskipun konfirmasi memerlukan pengurutan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, kata otoritas Tirol dalam sebuah pernyataan.
Pengujian awal oleh Institute of Virology di Innsbruck telah memicu "kecurigaan nyata" hasil tes usap PCR positif dari individu di distrik Schwaz Tirol itu dapat berhubungan dengan kasus Omicron, kata pihak berwenang. Sampel tersebut akan dikirim ke Badan Kesehatan dan Keamanan Makanan Austria (AGES) untuk pengujian lebih lanjut. "Hasil dari AGES diharapkan keluar dalam beberapa hari mendatang," kata kepala staf operasi penanganan corona wilayah Tirol, Elmar Rizzoli, dalam sebuah pernyataan.
"Orang yang terdampak itu, menurut pernyataannya sendiri dan pengetahuan saat ini, tinggal di rumah sejak kembali dari perjalanan tiga hari lalu dan saat ini tidak menunjukkan gejala,” tutur Elmar Rizzoli.
Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang meminta pengujian lebih lanjut oleh individu yang telah memasuki Austria dalam 14 hari terakhir dari negara-negara di Afrika bagian selatan.
Penemuan varian Omicron di Afrika Selatan telah memicu kekhawatiran global, dengan gelombang larangan atau pembatasan perjalanan dan aksi jual di pasar keuangan di tengah kekhawatiran investor bahwa hal itu dapat menghambat pemulihan dari pandemi.
Kasus akibat varian Omicron juga telah terdeteksi di beberapa negara Eropa, termasuk Italia dan Jerman.
Austria memberlakukan lockdown nasional keempatnya sejak Senin (22/11) dan menjadi negara Eropa barat pertama yang kembali menerapkan tindakan itu di musim gugur ini karena melonjaknya infeksi COVID-19.
Sumber: Reuters
Editor : Endang Pergiwati