24 April 2025

Get In Touch

Gubernur Jatim Berharap ASN Menjadi Lini Terdepan Mengatasi Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak setelah upacara HUT Korpri ke 50 di Gedung Negara Grahadi, Senin (29/11/2021).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak setelah upacara HUT Korpri ke 50 di Gedung Negara Grahadi, Senin (29/11/2021).

SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berharap Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi bagian dari lini terdepan dalam mengatasi masalah Covid-19. Pasalnya, kasus Covid-19 varian baru omicorn sudah ditemukan di beberapa negara.

“Saya berharap bahwa ASN yang terasosiasi dalam korps pegawai Republik Indonesia ini akan menjadi bagian dari lini terdepan untuk melakukan banyak peran-peran aktif dan bahkan peran-peran super aktif,” kata Gubernur Khofifah setelah memimpin upacara HUT Korpri ke-50 di Gedung Negara Grahadi, Senin (29/11/2021).

Dia menandaskan bahwa, kemarin memang sudah tercatat kematian nol. Namun, tetap harus membangun kewaspadaan berganda dengan penyebaran omicron. Sebab saat ini kasus tersebut sudah ditemukan kasus tersebut di beberapa negara.

“Mungkin yang potensial kemugkinan terkoneksi dengan mobilitas antar warga Indonesia dengan warga yang bersangkutan dalam hal ini Hong Kong. Hong Kong ini kita memiliki cukup banyak PMI dari Jawa Timur dan biasanya akhir tahun mereka kembali. Jadi memang kewaspadaan terus terus kita lakukan,” tandasnya.

Di satu sisi, Khofifah menandaskan bahwa ASN menjadi bagian dari penggerak khususnya untuk menguatkan IPM. Yang pertama adalah pendidikan, di mana prestasi Jawa Timur di bidang pendidikan cukup bagus dan membahagiakan. Salah satunya adalah pada kompetisi Sains Nasional, di mana Jatim sempat menunggu selama 18 tahun untuk bisa menjadi juara umum.

“Tahun lalu juara umum, tahun ini juara umum lagi, itu arti bahwa prestasi di bidang pendidikan kita Alhamdulillah cukup bagus,” katanya yang kemudian menambahkan bahwa kinerja pendidikan Jawa Timur tertinggi diantara 34 provinsi yang lain, bahka cukup jauh di atas rata-rata nasional.

Gubernur Jatim perempuan pertama ini juga menyinggung prestasi bidang kesehatan. Di mana pada bidang ini ditunjukkan dengan jumlah kabupaten kota yang berada pada PPKM level 1 tetap tertinggi di antara kabupaten kota di provinsi lain di Indonesia.

“Tentunya sesuatu yang patut di syukuri. Terima kasih kepada seluruh nakes dan kebersamaan kita, masyarakat yang menjaga protokol kesehatan, teman-teman media yang sudah mensosialisasikan, perguruan tinggi yang juga sudah memberikan support luar biasa. Artinya tentang pentahelix approach tetap kita bangun penguatan,” tandasnya.

Terkait dengan ekonomi, Gubernur yang juga mantan mensos ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi inklusif. Lebih lanjut dia menandaskan bahwa, pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan ini sebagai pilar dari indeks pembangunan manusia. Dimana dia yakin pada posisi perencanaan dan pelaksanaan sudah on the right track.

“Tapi bahwa kita tetap harus meningkatkan berbagai perencanaan lebih presisi lagi, pelaksanaannya yang lebih presisi lagi, sinergitas  yang lebih kuat lagi. Karena memang hari ini dan yang akan datang itu tantangan-tantangan kita rasanya tidak ringan, tantangan tidak ringan artinya kita harus membangun strong partnership antara semuanya lini,” sambungnya.

Untuk itu, dia berharap bahwa ASN yang menjadi lini terdepan dari semua penggerak pembangunan yang ada di Jawa Timur tetap akan semangat. Bahkan, tahun depan Khofifah menandaskan bahwa tagline Jatim adalah optimis Jatim bangkit.

“Itu artinya dari seluruh basis capaian-capaian prestasi ini optimisme untuk bisa membangun kebangkitan Jawa Timur di semua sektor insya Allah bisa kita wujudkan. Ini sedang kita breakdown detailnya sektor mana saja, capaian capaian target seperti apa, kita sedang detailkan. Jadi tahun depan ini Insya Allah tagline kita adalah optimis Jatim bangkit,” pungkasnya.  (*)

Reporter : Lutfiyu Handi

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.