21 April 2025

Get In Touch

Perajin Senang Tenun Ikat Dipatenkan Milik Kota Kediri

Perajin tenun ikat di Bandar Kidul sangat senang karya mereka sudah dipatenkan Pemkot Kediri.
Perajin tenun ikat di Bandar Kidul sangat senang karya mereka sudah dipatenkan Pemkot Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Perajin tenun ikat di Kota Kediri, Jawa Timur, mengapresiasi langkah dari Pemkot Kediri yang telah berhasil mendaftarkan (mamatenkan) tenun ikat dan tahu takwa sebagai warisan budaya Kota Kediri. Keduanya tercatat  dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (HAKI – KIK).

Tenun Ikat Kediri diakui dalam jenis ekspresi budaya tradisional "Seni rupa – dua dimensi, seni rupa – tiga dimensi". Sementara tahu takwa diakui dalam jenis pengetahuan tradisional "Kemahiran membuat kerajinan tradisional, makanan/minuman tradisional, moda transportasi tradisional".

"Saya sangat senang, Alhamdulillah kini tenun ikat sudah diakui. Kami bangga sekali sebagai perajin tenun ikat. Jadi, ke depannya itu sudah jelas bahwa tenun ikat adalah hak ciptanya dari Kediri," kata Siti Rukayah, salah satu perajin tenun ikat di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri, Rabu (1/12/2021).

Pemilik merek Medali Mas ini sangat bangga karena kini tenun ikat sudah diakui. Hal ini sebagai wujud dukungan Pemkota Kediri akan tenun ikat, sebab jika individu yang mengajukan untuk mendaftarkan hak cipta sangat sulit.

Sebagai salah seorang perajin tenun ikat di Kediri, ia kini juga semakin bersemangat dalam berusaha. Omzetnya kini sudah mulai pulih kendati masih pandemi Covid-19. Kini, pesanan juga sudah mulai merangkak naik. Berbagai instansi kini juga sudah pesan seragam dari bahan tenun.

Selain itu, Pemkot Kediri juga sudah memberikan dukungan untuk menggunakan tenun ikat sebagai busana kerja, lewat Instruksi Wali Kota Kediri No: 4 /2010 tentang penggunaan pakaian tenun ikat Bandar khas kota Kediri.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Tanto Wijohari, melalui Kepala Seksi Pemberdayaan Industri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Salim Darmawan, mengatakan pemerintah kota bangga dengan keberhasilan tenun ikat yang kini telah dicatatkan sebagai warisan budaya dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (HAKI – KIK) tersebut.

Berbagai upaya menuju paten HAKI – KIK ini sejak lama digagas Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Salah satunya dengan terus mendukung even tahunan Dhoho Street Fashion yang dipelopori oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Ferry Silviana Abu Bakar.

Even ini banyak mengundang desainer nasional seperti Didiet Maulana, Lenny Agustin, Priyo Oktaviano, Hanni Hananto dan Era Soekamto untuk membuat rancangan busana berbahan Tenun Ikat Kediri. Dekranasda Kota Kediri tahun 2020 juga meluncurkan buku Tenun Ikat Kediri: Menjalin Harmoni, Menjaga Tradisi yang ternyata masuk sebagai salah satu bukti pendukung terbitnya HAKI – KIK ini.  

Salim Darmawan juga menyebut, kain tenun ikat juga banyak dipakai pesohor Indonesia. Ini tentunya semakin mengenalkan kain ini hingga Nusantara dan mancanegara."Kalau Dhoho Street Fashion itu membuka jalan kami untuk melangkah lebih jauh. Tenun ikat juga pernah dipakai Nagita Slafina, Raffi Ahmad," kata Salim.

Selain tenun ikat, tahu takwa juga tercatat sebagai  warisan budaya dua warisan dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (HAKI – KIK).

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, sebelumnya juga mengapresiasi penghargaan ini. Menurut dia, hal ini adalah capaian yang luar biasa dan patut disyukuri bersama.

"Dengan paten HAKI – KIK ini, tentunya bentuk apresiasi pada para leluhur atau pendahulu yang telah mewariskan pada kita tinggalan budaya tahu takwa dan tenun ikat Kediri," kata Wali Kota Kediri.  (*)

Reporter: Gatot Sunarko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.