
JAKARTA (Lenteratoday) -Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia di Jakarta mengadakan Italian Film Festival secara daring pada 5-11 Desember 2021. Film diharapkan menjadi jembatan bagi orang Indonesia untuk mengenal Italia lebih jauh.
Direktur Institut Kebudayaan Italia di Jakarta Maria Battaglia mengatakan, ada sembilan film Italia yang akan ditayangkan. Semua film merupakan film yang diproduksi pada periode 2019-2021. Sejumlah film tersebut digarap oleh sineas yang relatif muda atau baru berkarya.
Menurut dia, para sineas merupakan pegiat film ”gelombang baru” di Italia. Karya mereka dinilai mampu menampilkan Italia dari beragam sisi dengan gaya bercerita yang segar, begitu pula narasi yang diceritakan.
”Kami ingin menggambarkan Italia yang modern dan kontemporer dari berbagai segi,” kata Battaglia pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/12/2021). ”Menurut saya, penting untuk mengetahui film internasional agar kita bisa mengenal identitas dan sejarah (suatu negara). Ini kesempatan bagi publik di Indonesia untuk mengenal Italia,” tambahnya.
Festival film ini bisa disimak publik secara daring tanpa biaya. Festival ini dapat diakses melalui laman Mymovies.it. Audiens harus mendaftarkan diri terlebih dulu. Registrasi bisa dilakukan mulai hari ini. CEO MYmovies Gianluca Guzzo mengatakan, setiap film dapat ditonton secara daring oleh maksimal 300 orang.
Penonton yang sudah mendapat tiket daring dapat menonton film sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Jika berhalangan, audiens dapat menonton di jam lain karena tiket berlaku selama 24 jam.
”Partisipasi publik merupakan dukungan besar bagi industri film, bukan hanya untuk film Italia, tapi juga global. Ini karena industri film terdampak pandemi Covid-19,” ucap Battaglia.
Manajer Proyek Cinecitta (studio film di Roma, Italia) Cristina Cassano mengatakan, film-film yang ditayangkan di festival mengangkat beragam tema penting. Film-film itu juga telah meraih sejumlah penghargaan.
Film Hidden Away karya sutradara Giorgio Diritti, misalnya, memenangi Silver Bear untuk kategori Aktor Terbaik di ajang Berlinale 2021. Adapun film Padrenostro oleh sutradara Claudio Noce memenangi Coppa Volpi untuk kategori Aktor Terbaik di Venice International Film Festival 2020.
”Saya harap festival ini bisa berkelanjutan,” kata Cassano. Festival ini menurut rencana diadakan lagi tahun depan.
Pesan film
Melalui tayangan video, sutradara film Casa Sara atau Everything’s Gonna Be Alright, Francesco Bruni, mengatakan, filmnya menyampaikan dua pesan utama, yaitu altruisme dan solidaritas dalam keluarga. Ia juga menunjukkan bahwa lelaki bisa menjadi rapuh dan tak berdaya. Dukungan keluarga pun menjadi penting.
Film ini bercerita tentang tokoh bernama Bruno Salvati yang bercerai dari istrinya. Tidak hanya kehilangan istri, Salvati pun merasa gagal menjadi ayah buat anak-anaknya. Kondisi semakin runyam ketika ia mendapati dirinya sakit leukemia.
”Pengalaman yang menginspirasi film ini lebih kurang berasal dari kesehatanku. Sekitar Februari 2017, aku didiagnosis menderita dislapsia. Kami mencari donor (transplantasi sel), dan untungnya kakakku bisa menjadi donor. Namun, kami harus menunggu,” kata Bruni. ”Transplantasi itu berisiko, bahkan mematikan,” tambahnya (*)
Sumber: Kompas
Editor: Arifin BH