19 April 2025

Get In Touch

Presiden Berharap Dunia Pendidikan Terus Gunakan Teknologi Digital

Presiden RI Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual pada Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 76 di Surabaya, Sabtu (4/12/2021).
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual pada Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 76 di Surabaya, Sabtu (4/12/2021).

SURABAYA (Lenteratoday) – Kondisi pendemi Covid-19 mempercepat penggunaan teknologi digital di berbagai lini termasuk di dunia pendidikan. Untuk itu, Presiden RI, Joko Widodo meminta dunia pendidikan melanjutkan penggunaan teknologi digital tersebut.

“Penggunaan teknologi digital yang dipercepat oleh pandemi ini harus terus dilanjutkan. Saya berharap semua sekolah merancang sistem pembelajaran yang efektif, merancang hybrid learning yang metode pembelajarannya menggunakan kombinasi antara luring dan daring,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan secara virtual di acara Hari Guru Nasional (GHN) dan HUT ke-76 PGRI tingkat nasional Tahun 2021 di Convention Hall Grand City Surabaya, Sabtu (4/12/2021).

Presiden juga mengharapkan para guru untuk mengembangkan materi-materi pembelajaran supaya lebih lebih kontekstual, lebih relevan, dan lebih kontributif untuk masadepan siswa. “Kita harus membuat materi dan metode pebelajaran yang lebih menarik, tidak kalah menarik dibandingkan dengan apa yang tersedia dari media sosial dan sekaligus lebih peka terhadap perkembangan masa depan,” tandasnya lagi.

Jokowi juga menegaskan bahwa guru adalah ruh dalam pembelajaran. Peran guru cukup besar diantaranya dalam memberikan keteladanan, kemudian juga membentuk karakterk dan ahlak. Selain itu, guru juga berperan untuk menjadikan generasi yang berakrakter mandiri dan tangguh di masa depan. Karena itu, pemerintah bekerja keras untuk memenuhi kecukupan dan kualitas dari guru.

“Karena itu, masalah kekurangan guru akan terus dituntaskan, kesejanagan pemerataan juga terus diselesaikan agar cita-cita mewujudkan Indonesia maju bisa diwujudkan,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa transformasi digital hari ini menjadi sebuah keniscayaan dan keharusan. Ditambah kondisi pandemi mendorong dunia pendidikan harus terus beradaptasi. Untuk itu ia terus mendorong para guru untuk mengupgrade kemampuan, inovatif, dan kreatif memanfaatkan teknologi dan ruang-ruang digital untuk mengajar dan mendidik murid-muridnya.

“Hal ini karena yang dihadapi saat ini adalah Generasi alfa, generasi yang sejak lahir sudah hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat. Tidak hanya itu, murid yang diajar adalah generasi digital, maka guru pun harus mampu berkomunikasi dengan bahasa digital pula. Guru harus bisa beradaptasi cepat dan menyesuaikan diri berkomunikasi di ruang digital,” katanya.

Perkembangan teknologi untuk pembelajaran, lanjutnya, membuat ilmu pengetahuan dapat diakses secara bebas. Siswa kini dapat belajar dari berbagai sumber tidak hanya dari Lembaga Pendidikan formal seperti sekolah. Namun, ada yang tidak dimiliki oleh sumber-sumber itu, yaitu sentuhan, pengalaman, dan kebijaksanaan seorang guru.

“Sesungguhnya hal itu justru hari ini menjadi sangat krusial untuk membentuk karakter anak di tengah terpaan informasi dan pengaruh dari luar. Oleh karena itu, saya berharap guru dapat menjalankan peran sebagai pendidik seutuhnya, tidak hanya pemberi ilmu tetapi juga orang tua di sekolah yang menjadi  pembentuk karakter siswa,” katanya.

Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd mengatakan pandemi ini melahirkan kegairahan baru bagi guru untuk terus belajar. PGRI juga memfasilitasi jutaan guru terkoneksi untuk saling belajar melalui beragam kegiatan baik webinar, workshop, termasuk ketika akan menghadapi ujian PPPK.

Menurutnya, inovasi teknologi pembelajaran saat ini telah menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari, memperkuat solidaritas dan soliditas. PGRI mempelopori lahirnya guru era baru dimana belajar dan pelatihan tidak hanya dimonopoli oleh mereka yang ada di perkotaan, tetapi juga akses bagi semua.

“Terimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang tidak pernah lelah mendengar suara hati kami, mengerti kebutuhan dan harapan jami terutama dalam penyelesaian berbagai persoalan guru, honorer dan guru 3T baik negeri dan swasta, serta menjadikan guru, dosen, mahasiswa dan pelajar untuk diprioritaskan dalam vaksin covid,” katanya. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.