26 April 2025

Get In Touch

Erupsi Semeru, 34 Orang Meninggal dan 16 Hilang

Presiden Joko Widodo saat melihat lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Presiden Joko Widodo saat melihat lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang.

JEMBER (Lenteratoday) - Jumlah korban akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang terus bertambah. Hingga saat ini, BPBD Lumajang melansir korban erupsi Gunung Semeru ada 34 warga meninggal dunia, dan 16 warga hilang masih dalam upaya pencarian, serta 100 warga lebih mengalami luka berat dan ringan.

Dari korban luka tersebut, dua diantaranya menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember. Kedua 2 pasien warga Lumajang ini mengalami luka bakar yang cukup serius, yakni dengan kondisi 70 persen dan 30 persen.

Direktur Utama RSD dr Soebandi Jember, dr Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi menerangkan, pihaknya kini juga menerima tambahan 2 pasien lagi. "Pasien tambahan tersebut juga dalam kondisi luka bakar yang dirujuk dari RSUD Pasirian Lumajang," terang dr Hendro, Selasa (7/12/2021).

Dia menambahkan, sebagai salah satu rumah sakit pemerintah terbesar di Jawa Timur, pihaknya memang menerima rujukan dari sejumlah rumah sakit di daerah sekitar. Selain itu, RSD dr Soebandi Jember juga sudah mengirimkan tim medis untuk membantu penanganan warga terdampak erupsi Gunung Semeru sesuai instruksi Bupati Jember.

Untuk pasien dengan kondisi luka bakar apalagi yang mencapai 70 persen, kata dia, dibutuhkan waktu berhari-hari untuk proses penyembuhan lukanya. "Yang jelas tim medis tidak sampai melakukan operasi. Pasien akan dibersihkan luka-lukanya untuk memunculkan jaringan kulit yang baru," ujarnya.

Terpisah, Jembatan Geladak Perak yang merupakan jembatan penguhubung utama Lumajang - Pronojiwo yang ambruk akibat awan panas guguran (APG) Bencana Gunung Semeru akan kembali dibangun di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan yang berbeda.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jendral Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian usai melakukan pemantuan bekas runtuhan Geladak Perak, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang bersama Presiden RI Joko Widodo, Selasa (7/12/2021).

Hedy juga menyampaikan, bahwa kerusakan Geladak Perak salah satunya diduga karena pondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis oleh terjangan lahar dingin, ditambah dengan pengaruh Awan Guguran Panas. Pihaknya akan mengonstruksi ulang struktur bangunan Jembatan Geladak Perak agar nantinya tidak bergantung pada pondasi bawah.

"Nanti akan kita ganti, konstruksinya akan kita balik, jadi ini runtuhnya kan bangunan bawah jadi kita nanti tidak akan gunakan pondasi dibawah, tapi sifatnya nanti melengkung keatas," ujarnya.

Sementara untuk lokasi, panjang dan lebar bangunan akan sama seperti Geladak Perak yang sebelumnya. "Untuk titiknya tetep, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain," kata dia.

Diketahui, untuk mebangun jembatan tersebut dibutuhkan waku dengan estimasi selama satu tahun dan membutuhkan biaya sedikitnya Rp100 Milyar. "Membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk proses pengerjaannya. Dan, total anggarannya Rp100 Milyar, kira-kira,” terangnya. (*)

Reporter : P Juliatmoko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.