
LAMONGAN (Lenteratoday) – Upaya pelestarian dan juga peningkatan ekonomi melalui destinasi wisata laut terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Salah satunya adalah melalui tanam mangrove, tebar benih ikan, dan dukungan terhadap wisata laut yang diinisiasi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
“Ini sebetulnya menurut saya adalah integrated approach artinya dari sisi mulai nebar ikan, kemudian kita juga nandur mangrove. Bagian yang menerbar ikan kita menghidupkan kehidupan, nandur mangrove kita menghidupkan kehidupan. Itulah kalau kita mengenal Sunan Kalijogo mengajarkan urip gawe urup. Kapan hidup maka kita menghidupkan yang lain,” katanya saat menghadiri acara Yuk ke Laut di Pantai Pengkolan, Desa Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Minggu (12/12/2021).
Dia juga memberikan dukungan terhadap perkembangan destinasi wisata laut. Di antaranya dengan mengidentifikasi beberapa hal yang dibutuhkan. Sebab, lanjutnya, inovasi selalu membutuhkan improvement.
“Ada beberapa yang tadi sudah diidentifikasi oleh Pak Kades. Saya sudah mengarahkan kepada kepala Dinas Budpar yang juga ada di sini. Kemudian ada kebutuhan breakwater, di setiap titik-titik area pantai pesisir atau nelayan selalu ada kebutuhan breakwater. Titik mana yang harus ditambah ketinggiannya panjangnya dan seterusnya. tadi masih ada kebutuhan tambahan 300 meter. Saya sudah meneruskan ke Kepala Bapeda yang kebetulan juga hadir di sini,” katanya.
Untuk pengembangan itu juga dibutuhkan sinergitas di antara program-program Pemkab Lamongan, kemudian program-program yang diinisiasi oleh desa dan kecamatan dan program yang bisa diintroduksi dari Pemprov. Gubernur Khofifah menandaskan semua harus diintegrasikan. “Kalau kita ingin sebuah program itu nendang, ya harus berinteraksi satu dengan yang lain,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan pelestarian ekosistem laut, Gubernur yang juga mantan menteri sosial ini mengatakan bahwa hal itu menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, dia mengajak pada berbagai elemen, baik itu lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, swasta, dan lain sebagainya untuk turut merehabilitasi kawasan mangrove di Jawa Timur.
Khofifah mengungkapkan bahwa rehabilitasi ini penting guna melestarikan kawasan mangrove dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global. "Kehadiran tanaman mangrove diharapkan mampu melindungi pantai dari abrasi, energi gelombang tsunami, memperbaiki habitat di pantai dan memperbaiki ekosistem pesisir pantai," imbuhnya.
Khofifah menegaskan bahwa wilayah pesisir dan laut memiliki arti yang strategis dan penting. Dimana ekosistem pesisir berperan sangat besar untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan sekaligus menjaga sumber daya alam yang ada di dalamnya.
“Keberlanjutan ekosistem pesisir bergantung pada pengelolaan yang dilakukan secara baik oleh seluruh elemen masyarakat. Untuk itu kami mengajak seluruh elemen masyarakat serta semua instansi untuk bersama-sama bersinergi menjaga kelestarian ekosistem pesisir,” katanya.
Sebagai wujud pelestarian lingkungan ekosistem laut, dalam acara tersebut Gubernur Khofifah bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan juga beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim menebarkan benih ikan kakap putih dan kerapu kurang lebih 2021 ekor. Tebar benih ini dilakukan di tengah laut.

Selain itu juga melakukan penanaman pohon mangrove dan cemara sebanyak 2021 pohon secara simbolis. Tak ketinggalan, masyarakat mulai dari anak sekolah, para melayan dan lainnya melakukan bersih-bersih laut dari sampah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim, Diah Wahyu Ermawati mengatakan bahwa acara Yuk ke Laut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ikan Nasional ke-8 yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Acara dilaksanakan beberapa tempat dengan berbagai kegiatan, diantaranya webinar, forum invesitasi, tebar benih, tanam mangrove dan lain-lain.
“Acara ini adalah kami tunggu-tunggu, acara yang diperingati oleh khalayak insan perikanan seluruh Jawa Timur. Dengan kehadiran Ibu Gubernur Jawa Timur dan Bapak Bupati Lamongan di Kecamatan Paciran ini merupakan penanda bahwa kegiatan Hari Ikan Nasional telah dilaksanakan secara resmi dan di buka oleh Gubernur,” katanya.
Dia juga menandaskan bahwa tengah mengembangkan wisata di wilayah pesisir. “Terutama untuk internal di kami siapkan. Itu akan kami buat lokasi yang layak untuk wisata dan juga perikanan,” pungkasnya.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menambahkan bahwa potensi Lamongan tidak hanya perikanan tangkap laut atau perikanan darat, namun juga punya potensi perikanan umum darat yang di sungai di waduk dan sebagainya. Bahkan juga ada satu potensi lagi yaitu garam yang sebenarnya sangat bisa diangkat.
“Kehadiran Bu Gubernur di sini dan bu Kepala Dinas yang tadi disampaikan tentu ini akan membawa support bagi kami untuk terus berkinerja yang lebih baik lagi. Karena kita tahu bahwa sektor perikanan ini tidak terlalu tergantung dengan pandemi, tapi produksinya masih tetap bisa naik. Mudah mudahan terus begini dengan baik,” tandasnya.
Saat ini, lanjutnya, yang sedang dilakukan adalah mengoptimalkan pengolahan hasil laut serta desa wisata. “Alhamduillah Bu Gubernur terus memberikan support terhadap pengembangan desa wisata termasuk dengan program Dewi Camara-nya tadi,” pungkasnya. (*)
Reporter : Lutfiyu Handi
Editor : Lutfiyu Handi