19 April 2025

Get In Touch

Songsong MBKM, Untag Gelar FGD

Untag menggelar FGD songsong MBKM.
Untag menggelar FGD songsong MBKM.

SURABAYA (Lenteratoday) – Sebagai upaya untuk menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Untag Surabaya gelar Forum Group Discussion dengan topik 'Analisis Kesiapan dan Dampak Program MBKM Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) terhadap Kinerja Untag Surabaya', kegiatan yang diikuti oleh 7 Dekan bersama wakil dekan dan Kaprodi S1, Kamis (23/12/2021).

FGD dibuka oleh Rektor Universitas 17 Agustus 1945, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM, CMA, CPA bersama Wakil Rektor 1 Harjo Seputro, ST. MT., didampingi Wakil Rektor 2 Dr. Abdul Halik, MM. membuka kegiatan FGD ini.

“Selain berbangga terhadap Untag Surabaya yang sudah berjuang dibidang akademis dan akreditasi sudah A, sudah menerima hibah Dikti, Program Kompetisi Kampus Merdeka, hibah penelitian, pengabdian dan lain-lain, lantas jangan berpuas diri untuk kita bisa menjadikan Untag Surabaya lebih unggul,” papar Rektor Untag Surabaya.

Koordinator Duta Kampus Merdeka Kemendikbudristek , Yanuar Dwi Prastyo, S.Pd.I., MA., Ph.D. memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai implementasi MBKM di perguruan tinggi. Menurutnya implementasi di lapangan tentunya tidak berjalan mulus sesuai dengan rencana.

Yanuar menjelaskan 3 pokok penting, yakni esensi dari pemahaman merdeka belajar kampus merdeka di perguruan tinggi harus seragam. Kemudian, bagaimana strategi implemantasi untuk mempersiapkan tantangan yang terjadi di lapangan, dan sistem penjaminan mutu, bagaimana mahasiswa yang keluar dari prodinya bisa itu memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari kompetensi di program studinya.

“Jadi, bagaimana kita memastikan kegiatan MBKM ini berjalan dan kompetensinya mahasiswa sesuai dengan mutu yang kita harapkan,” ujar Yanuar yang juga sebagai Dosen Univeristas Bandar Lampung ini.

FGD ini juga mengundang perwakilan perusahaan untuk berdiskusi mengenai Program MBKM Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Diantaranya ada Manajer Human Capital Management PT PAL Surabaya, I Dewa Gede Adi Surya Yuda, ST., MT.; Direktur Wana Indo Raya,  Ir. Ratna Hartayu, MT.; dan Direktur PT Sarana Karya Solusindo, Reza Kurniawan, ST..

Dewa menyampaikan pendapat untuk pemetaan berapa persen minat mahasiswa, agar perusahaan mengetahui seberapa dalam minat dari mahasiswa tersebut, agar ketika nantinya ketika magang juga tepat.

Agar program MBKM berjalan dengan baik maka perlu sinergi antara universitas dengan mitra untuk menetapkan capaian dari setiap mata kuliah yang bisa di konversi. “Masih banyak yang beranggapan bahwa program MBKM ini harus linier dengan  program studinya, padahal kebijakan merdeka belajar kampus merdeka yang diberikan Mas Menteri yang tujuan awal adalah mengeluarkan mahasiswa dari prodinya sebagai bentuk mmberikan kebebasan mahasiswa untuk belajar di diluar program studinya. Untuk pengaplikasian merdeka belajar tidak boleh satu bulan namun harus 1 semester atau 20 sks, supaya perusahaan mendapatkan manfaat dari penempatan mahasiswa yang sedang magang disana,” jelas Yanuar.

Yanuar juga berharap agar hasil dari diskusi ini bisa dapat diteruskan kepada para Dosen lainnya. “Semoga nanti bisa ada lebih lanjut diskusi di tingkat perguruan tinggi maupun dekanat supaya pemahaman yang bapak ibu dapatkan di hari ini mengikuti FGD  bisa diterima oleh stakeholder, dan semoga segera merencakan strategi implementasi 2022, dan memastikan bahwa implementasi di 2022 dan memastikan kualitas mutunya jauh lebih baik daripada di tahun 2021,” tutupnya.  (*)

Sumber : Untag

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.