
BATU (Lenteratoday) – Penyebaran virus Corona varian Omicron memang meresahkan bangsa saat ini. Di beberapa daerah telah terdeteksi penderita virus ini, seperti Jakarta dan Surabaya. Kondisi ini tentu juga meresahkan daerah-daerah lain, tak terkecuali Batu.
Meski belum ada laporan varian Omicron masuk ke Kota Batu, namun pemerintah daerah dan Satuan Gugus Tugas Covid19 terus berusaha untuk mencegahnya. Berbagai upaya dilakukan, termasuk mengawasi daerah pariwisata agar melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Tak hanya itu, Kota Batu juga mempercepat proses vaksinasi, demi menjaga warganya dari bahaya yang mengancam. “Untuk vaksinasi kita sudah melampaui target, namun untuk upaya yang bisa kita lakukan, ini hasil koordinasi dengan pihak polres juga, kita tetap mengacu pada peraturan walikota, meniadakan kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan, menerapkan protokol kesehatan, dan memberlakukan satgas covid di tempat-tempat wisata,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid19 Kota Batu, Ony Andrianto pada Lentera, Selasa (28/12/2021).
Vaksinasi di Kota Batu saat ini untuk dosis pertama sudah mencapai 198%, sedangkan untuk dosis kedua yaitu 85.40%, sebanyak 64% lansia di Kota Batu juga sudah melakukan vaksinasi dosisi pertama, dan 54% untuk dosis kedua. Angka ini masih terus berjalan karena agenda percepatan vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah kota.
Sementara itu, saat ini kondisi penyebaran covid di kota Batu, masih dalam taraf terkendali. Angka aktif 1 orang pasien, update penyebaran hari ini nol, meninggal nol, angka kesembuhan juga masih nol, karena pasien yang teridentifikasi covid masih belum sembuh.
Pemerintah Kota Batu juga melakukan tracing dan tracking pada satu orang yang terkonfirmasi covid. “Sebanyak 100 test PCR dan 50 antigen untuk melacak penyebaran, namun ternyata hasilnya nol,” terangnya.
Pemerintah Kota Batu berharap, meski ramai wisatawan, namun warga harap terus berhati-hati dan tak lalai menerapkan protokol kesehatan, jika harus menjalankan aktifitas di luar ruangan. Beberapa petugas polisi, dan pos polisi juga nampak didirikan untuk melakukan pemantauan, terhadap aktifitas yang melanggar peraturan, dan menimbulkan kerumunan, selain ibadah Natal.
Reporter : Reka Kajaksana
Editor : Endang Pergiwati